London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun tajam untuk kedua hari berjalan pada Jumat, mencerminkan situasi di pasar saham dunia, karena kekhawatiran risiko resesi global baru mengurangi permintaan energi, kata para pedagang.
Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, menukik 2,40 dolar AS menjadi 79,98 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 1,15 dolar AS menjadi 105,84 dolar AS.
"Ketakutan mempertahankan pasar keuangan dalam cengkeraman erat saat ini dan mempertimbangkan banyak tantangan yang dihadapi sebagian besar wilayah dunia saat ini dan ancaman untuk pemulihan lanjutan tidak mengejutkan," kata Filip Petersson, seorang analis SEB Commodity Research.
"Dengan tidak ada peristiwa ekonomi utama dijadwalkan untuk hari ini ada sedikit yang dapat menstabilkan situasi atau mengalihkan sentimen."
Bank investasi AS Morgan Stanley pada Kamis memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan Eropa berdiri nyaris resesi dan pertumbuhan yang di negara berkembang besar akan menjadi lebih lambat dari yang diharapkan.
"Kami melihat angka permintaan sangat berkurang," kata spesialis minyak John Kilduff dari Again Capital. "Anda melihat pergeseran cukup jauh dari pandangan bahwa perekonomian akan tumbuh di paruh kedua dan tahun depan."
Angka pertumbuhan juga dirugikan oleh data ekonomi AS yang buruk dan suram pada pekerjaan, inflasi, penjualan perumahan dan manufaktur regional yang dirilis Kamis.
(A026/A027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011