Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Pitono Purnomo, menerima Bintang Perdamaian dan Persahabatan Antar Negara yang dianugerahkan dan disematkan oleh Ketua Presidium Organisasi Uni Persahabatan Vietnam (VUFO), Vu Xuan Hong, di Hanoi, Jumat.
"Bintang ini adalah simbol penghargaan dan terima kasih kami atas peran aktif Kedutaan Besar Indonesia di bawah kepemimpinan Duta Besar serta keberhasilan Duta Besar dalam meningkatkan dan menguatkan persahabatan antara Vietnam dan Indonesia, khususnya antarmasyarakat kedua negara," kata Hong dalam sambutannya.
Dia mengharapkan Dubes Pitono akan selalu mengupayakan peningkatan hubungan persahabatan kedua negara itu di masa depan.
Ketua Presidium VUFO mengatakan kepada Dubes Pitono bahwa penganugerahan ini didasarkan pada keberhasilan dan kontribusinya dalam meningkatkan dan menguatkan kerja sama dan hubungan persahabatan antara masyarakat Vietnam dan Indonesia.
VUFO adalah organisasi persahabatan yang berada langsung di bawah Partai Komunis Vietnam.
Turut menyaksikan penyematan bintang tersebut antara lain para pejabat VUFO, pejabat Perhimpunan Persahabatan Vietnam-Indonesia, pejabat Kementerian Luar Negeri Vietnam, pejabat hubungan luar negeri Partai Komunis Vietnam, staf KBRI dan para wartawan setempat.
Dubes Pitono menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas penganugerahan bintang itu dan mengemukakan kemajuan hubungan yang dicapai kedua negara selama tiga tahun terakhir.
Menurut dia, hubungan kedua negara semakin berkembang di segala bidang. Persahabatan kedua negara juga semakin dekat. Hal itu tidak lepas dari fondasi yang diletakkan oleh kedua pemimpin dan bapak bangsa Indonesia dan Vietnam, yakni Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh.
"Kami berterima kasih kepada kedua beliau itu karena telah meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi hubungan dan persahabatan Indonesia dengan Vietnam. Hal itu sangat membantu dan memudahkan kami di dalam menjalankan misi dan tugas," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Dubes Pitono, kemajuan tidak hanya terlihat pada banyaknya jumlah dan frekuensi kunjungan timbal balik oleh para pejabat dan petinggi kedua negara, tetapi juga perdagangan dan hubungan antara masyarakat.
Di bidang perdagangan, total perdagangan kedua negara terus meningkat dari 2,5 miliar dolar AS pada 2008 menjadi 3,3 miliar dolar AS pada 2010.
(Tz.M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011