Menhub mengatakan, dengan penerapan manajemen risiko yang baik, diharapkan tujuan dari pembangunan proyek infrastruktur transportasi dapat dicapai sesuai dengan harapan yaitu dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Saya meminta itjen untuk mengawal penerapan manajemen risiko dengan menyusun rencana strategis pengawasan, serta mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif, khususnya untuk mengawasi kegiatan yang mempunyai risiko terbesar, strategis, serta selaras dengan tujuan organisasi dan apa yang menjadi visi dan misi Presiden," kata Budi Karya pada workshop manajemen risiko secara virtual di Jakarta, Kamis.
Menhub mengatakan perlu diciptakan budaya sadar risiko di lingkungan Kemenhub melalui penerapan manajemen risiko yang inklusif, terintegrasi, dan berbasis teknologi informasi.
"Ini penting dilakukan agar kita dapat proaktif untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghindari munculnya masalah yang berdampak pada reputasi organisasi dan capaian yang ditargetkan," ujarnya.
Ia menginstruksikan jajarannya baik di pusat maupun daerah agar terus belajar dan meningkatkan kompetensinya serta menjaga integritas dalam menjalankan tugas dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance/GCG).
"Saya minta komitmen jajaran Kemenhub untuk menerapkan manajemen risiko di lingkungan kerja masing-masing, sehingga kinerja menjadi semakin optimal, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja kita secara keseluruhan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kemenhub Gede Pasek Suardika menjelaskan berdasarkan hasil penilaian mandiri terhadap maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Kemenhub Tahun 2020/2021 yang telah dilakukan penjaminan kualitas (quality assurance) oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) disimpulkan bahwa Kemenhub harus menyusun kebijakan tentang manajemen risiko di lingkungan Kemenhub.
Untuk itu, Itjen Kemenhub berinisiasi menyelenggarakan workshop atau pelatihan tentang penerapan manajemen risiko pada proyek strategis yang akan dibimbing oleh Kemenkeu dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Workshop ini dihadiri oleh para pejabat struktural dan para kepala UPT di lingkungan Kementerian Perhubungan sebagai pemilik risiko atau unit lini pertama dalam pengendalian internal; unit kepatuhan internal (UKI) dan satuan pengawas intern (SPI) badan layanan umum (BLU) sebagai unit lini kedua dalam pengendalian internal; dan inspektorat jenderal sebagai unit lini ketiga dalam pengendalian internal.
Turut hadir sebagai pembicara dalam workshop ini yaitu Ahmad Ghufron (Inspektur VII Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan); serta Tri Wibowo dan Ika Gunawan (Widyaiswara Pusdiklatwas BPKP).
Baca juga: Menhub ungkap upaya pemulihan sektor transportasi akibat pandemi
Baca juga: Menhub tinjau lokasi calon bandara baru penunjang IKN
Baca juga: Menhub sebut angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan aman dan lancar
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022