Brebes (ANTARA News) - Stok beras nasional lebih dari cukup untuk kebutuhan selama Ramadhan, bahkan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Desember mendatang dengan jumlah seluruhnya 1,2 juta ton.
"Persediaan beras nasional dijamin aman hingga akhir tahun 2011 karena pasokan dari berbagai daerah di Indonesia terus mengalir, selain itu beras impor dalam waktu dekat akan masuk untuk cadangan jika terjadi kekurangan," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono di Gudang Bulog Cimohong Brebes, Jumat.
Menurut dia, kebutuhan beras saat Ramadhan hingga Lebaran terus meningkat, namun masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan beras nasional cukup hingga beberapa bulan ke depan.
Ia mengatakan, beberapa daerah penghasil beras nasional saat ini juga sedang panen raya, sehingga kenaikan harga beras yang kian melonjak serta adanya kelangkaan, biasanya karena ulah para spekulan yang mencoba mencari kesempatan mencari keuntungan besar saat permintaan meningkat tajam.
"Saya ingatkan kepada para para spekulan untuk tidak melakukan penimbunan beras dengan memanfaatkan momentum Lebaran untuk mencari keuntungan dengan cara curang dan merugkan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah tidak hanya menjamin persediaan beras, tetapi kebutuhan sembilan bahan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula pasir, pemerintah juga telah melakukan antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran khususnya selama Ramadhan hingga Lebaran.
Sementara itu, menurut Kepala Seksi Perdagangan dan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal, Fani Dwiart Muhammad, sejak satu pekan terakhir harga beras mengalami penurunan.
Ia menjelaskan, pada awal Mei harga beras kualitas sedang Rp5.000 per kilogram kemudian dua pekan berikutnya naik menjadi Rp5.800 per kilogram, memasuki bulan Juli hingga awal Agustus menjadi Rp7.500 per kilogram, selanjutnya memasuki pertengahan Agustus harga beras turun menjadi Rp7.200 per kilogram.
Menurut dia, pada hari biasa kebutuhan beras seluruh masyarakat diperkirakan sebanyak 10.492 tper bulan, sedangkan kebutuhan pada selama Ramadhan turun menjadi 6.994 ton, biasanya kebutuhan beras kembali meningkat sekitar satu pekan sebelum Lebaran.
"Hingga persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat masih cukup hingga memasuki musim panen dan musim giling berikutnya, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan," katanya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011