Brebes (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, harus mampu menekan angka kemiskinan di wilayah tersebut, karena jumlah warga miskin di Brebes tertinggi se-Jawa Tengah, yakni mencapai 23 persen dari jumlah total warga sebanyak 1,7 juta jiwa.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, di Brebes, Jumat, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Brebes dapat meningkatkan berbagai bentuk usaha kecil dan menengah yang ada di wilayah tersebut sebagai upaya mengentaskan kemiskinan.
"Usaha telur asin dengan berbagai olahan, beternak itik, atau bertani bawang merah yang selama ini menjadi produk unggulan masyarakat Brebes harus lebih ditingkatkan, agar tidak lagi menjadi daerah dengan jumlah warga miskin tertinggi se-Jawa Tengah," katanya.
Menurut dia, jika mampu mengelola dengan baik, berbagai produk unggulan yang ada di wilayah paling barat Provinsi Jawa Tengah tersebut dapat mendongkrak pendapatan rakyat, terutama warga miskin yang jumlahnya mencapai sekitar 300 jiwa.
Ia mengatakan, potensi bidang petanian terutama bawang merah dan usaha berbagai produk olahan telur asin di pasar nasional sangat propektif, sehingga para warga miskin yang memiliki semangat usaha dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
"Jika untuk mengembangkan beberapa usaha kecil dan menengah yang ada di masyarakat terkendala masalah permodalan, warga dapat mengajukan pinjaman kepada kredit usaha rakyat (KUR) atau ke koperasi," katanya.
Ia mengatakan, untuk dana pinjaman KUR maksimal Rp20 juta tidak menggunakan agunan, bahkan jika ada petugas bank yang mewajibkan peminjam dana kurang dari Rp20 juta harus menyertakan agunan berarti telah melanggar hukum, karena pinjaman kurang dari Rp20 juta agunan menjadi tanggungan negara.
Selain upaya meningkatkan pendapatan ekonomi warga, katanya, pemerintah setempat juga harus berperan aktif untuk pelayanan bidang kesehatan serta bidang pendidikan agar kesejahteraan warga miskin dapat meningkat.
Sementara itu, Bupati Brebes, Agung Widyantoro, mengatakan, jumlah penduduk Brebes sebanyak 1,7 juta merupakan penduduk terpadat se-Jawa Tengah, bahkan angka kemiskinan juga tertinggi di Jawa Tengah, yakni sekitar 300 jiwa atau 23 persen dari jumlah penduduk Brebes.
Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah untuk mengentaskan warga dari kemiskinan, antara lain melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyaraka (PNPM), agar masyarakat dapat memberdayakan diri serta mencukupi kebutuhannya dengan beragam usaha mandiri.
"Alokasi anggaran PNPM andiri pedesaan di Kabupaten Brebes tahun 2011 mencapai RP40.760 juta, angka tersebut lebih tinggi dari yang disyaratkan pemerintah pusat, hal tersebut menunjukan tingginya komitmen Pemkab Brebes untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, hingga bulan Juli 2011, penyerapan anggaran telah mencapai 60 persen, sedangkan pelaksanaan fisik telah teralisasi sebesar 69 persen, PNPM tersebut berhasil menyerap angkatan kerja sebanyak 12,908 orang dan 8.538 di antaranya merupakan warga rumah tangga miskin," katanya. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011