Kolaborasi bisa membantu menyelesaikan masalah bersama
Jakarta (ANTARA) - Praktisi sekaligus aktivis lingkungan di Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Hung Vo, menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghasilkan aksi nyata terhadap isu perubahan iklim.
"Fokus pada kemitraan yang kolaboratif sangat penting bagi upaya pembangunan yang rendah karbon (ramah lingkungan)," katanya dalam seminar bertajuk Climate Change, The Pandemic and Economic Recovery, yang disiarkan secara daring, Jakarta, Kamis.
Hung Vo menyatakan bahwa kolaborasi, terutama antara pemerintah daerah, sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa perubahan iklim sering kali memunculkan pertanyaan dan sejumlah permasalahan yang perlu diatasi bersama-sama.
Perubahan iklim, kata dia, bukan sekadar fenomena yang terkait dengan batas wilayah. Oleh karena itu, aksi kolaborasi dapat membantu sejumlah daerah untuk menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap isu lingkungan di tingkat global.
Baca juga: USAID APIK dorong Perda pengurangan risiko bencana di Maluku
"Kolaborasi bisa membantu menyelesaikan masalah bersama," kata dia lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, Hung Vo juga mengatakan bahwa dengan kolaborasi, pemerintah daerah bisa mewujudkan target yang lebih besar yang pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
"Itulah alasan mengapa kolaborasi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya sangat penting untuk dilakukan," katanya.
Hung Vo mengakui bahwa setiap kolaborasi memerlukan kapasitas sumber daya yang berkualitas, selain juga komitmen, investasi dan waktu. Kolaborasi juga memerlukan aturan dan regulasi yang ketat di antara pihak-pihak yang terkait.
Meski demikian, kolaborasi, kata dia, tetap perlu dilakukan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang diharapkan, sehingga isu perubahan iklim yang menjadi tantangan bersama dapat diatasi bersama-sama.
Baca juga: KLHK: Proyek adaptasi perubahan iklim bantu kurangi risiko bencana
Baca juga: USAID APK bantu masyarakat Jatim kelola risiko bencana dan iklim
Pewarta: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022