Jakarta (ANTARA News) - Jasa Raharja menyatakan siap membayarkan santunan bagi korban kecelakaan kapal motor penyeberangan (KMP) JIM Ferry yang terjadi Selasa (31/1) saat berlayar dari pelabuhan Bolok Kupang menuju pantai Baru Rote Ndaru.
"Jasa Raharja siap bayar santunan. Data korban hingga Rabu malam (1/2) tujuh orang meninggal dunia, satu di antaranya sudah teridentifikasi. Sedangkan yang selamat ada 119 orang," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Nusa Tenggara Timur, Syaiful Hazairin dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Syaiful mengatakan, semua penumpang KM JIM Fery terjamin dan berhak mendapat santunan dari Jasa Raharja, karena setiap penumpang telah membayar iuran wajib atau premi Jasa Raharja yang sudah disatukan dengan ongkos tiket.
Soal waktu pemberian santunan tersebut, pihak Jasa Raharja menyesuaikan dengan kesiapan dan kondisi keluarga korban untuk menerima dana santunan.
Pelayanan santunan bagi korban meninggal dunia di tempat kejadian peristiwa atau TKP akan menjadi fokus pelayanan standar yakni, penyerahan bantuan maksimal sembilan hari setelah kejadian kecelakaan, katanya.
Sedangkan untuk mempercepat penyelesaian santunan petugas Jasa Raharja ikut aktif bersama operator KM JIM Fery, tim SAR, kepolisian, pemda, dan pihak rumah sakit untuk mengidentifikasi penumpang yang meninggal dunia termasuk ahli warisnya.
Sesuai aturan, Syaiful menyebutkan, nilai santunan bagi korban meninggal dunia Rp10 juta, cacat tetap maksimal Rp10 juta, biaya perawatan maksimal Rp5 juta dan penguburan Rp1 juta.
Bagi korban meninggal dunia, maka santunan diserahkan langsung kepada ahli waris korban yang sah yaitu, janda atau duda yang sah, jika tidak ada maka kepada anak-anaknya yang sah.
Sementara itu korban tewas musibah tenggelamnya KMP Citra Mandala Bahari (CMB) atau JM Feri di Selat Pukuafu, antara Pulau Timor, Pulau Semau dan Pulau Rote, Selasa (31/1) lalu, bertambah menjadi 10 orang setelah Tim SAR menemukan lagi delapan jenazah.
Tim SAR secara keseluruhan berhasil mengevakuasi korban kapal tenggelam 135 orang yang terdiri dari 125 orang korban hidup dan 10 orang korban tewas.
Delapan jenazah yang baru ditemukan dalam proses pencarian korban pada Kamis (2/2) siang hingga menjelang malam itu terdiri atas tujuh perempuan dan seorang laki-laki. Dengan demikian, data sampai Jumat pagi, belum ada tambahan penemuan korban baru.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006