Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menyatakan, terpilihnya Mahfud MD sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2011-2014 tak terlalu mengejutkan.
Mahfud, kata Nasir, masih pantas memimpin MK meskipun MK tengah disorot soal kasus mafia pemilu dan dugaan suap oleh mantan bendahara umum Partai Denokrat Muhammad Nazaruddin kepada Sekjen MK, Janedjri M Gaffar.
"Menurut saya Mahfud masih pantas. Beliau layak memimpin MK," kata Nasir di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Nasir menyoroti perolehan hasil suara yang diperoleh Mahfud MD dan Harjono yang berimbang dimana Mahfud mendapat suara 5, Harjono mendapat 2 suara, Hamdan Zoelva mendapat 1 suara dan abstain 1 orang.
"Artinya ada keseimbangan untuk menjadikan Hakim Harjono yang berada di posisi kedua untuk menjadi ketua MK. Kalau Mahfud tidak memilih dirinya sendiri mungkin dia enggak jadi lagi ketua MK," kata anggota DPR RI dari FPKS itu.
Dengan terpilihnya Mahfud sebagai ketua MK yang baru, Mahfud diharapkan segera melakukan konsolidasi moral secara internal dan lebih mengedepankan membangun kekompakan tim.
"Sebab, selama MK mengadili perkara pemilukada dimana godaan materi semakin rawan di tubuh MK. Mahfud MD juga wajib memperbaiki manajemen di Sekretariat Jenderal MK. Kasus dugaan suap terhadap Sekjen MK dari Nazaruddin adalah pelajaran penting yang tidak boleh terulang lagi ke depan," kata Mahfud.
Mahfud MD, kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2011-2014.
Ia terpilih dalam sidang pemungutan suara pemilihan Ketua MK, yang digelar di Ruang Sidang Pleno, Gedung MK, Jakarta, Kamis (18/8).
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011