Batanghari - Jambi (ANTARA News) - Deby (15), putra bungsu Rd. Zahabi yang notabene adalah anggota DPRD Batanghari mengalami peristiwa aneh dalam hidupnya pada bulan Ramadhan 1432 H atau tepatnya pada hari Rabu dini hari, tanggal 10/8 lalu.
Remaja tanggung itu menyaksikan sebuah sebuah sajadah melayang terbang di dalam Masjid Kashful Iman Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Muaro Tembesi Kabupaten Batanghari. Sajadah itu tidak hanya terbang, bahkan sempat berdiri seperti layaknya orang sholat.
Menurut penuturan Deby, peristiwa ganjil itu terjadi pada, Rabu (10/8) sekitar pukul 03.00 WIB di Masjid Khasful Iman. Kejadian bermula saat dirinya bersama temanya tidur di dalam bangunan masjid setelah melakukan Tadarusan.
"Ketika itu saya tengah tertidur di dekat mimbar imam. Satu orang teman tidur di mimbar sementara yang lainnya di bagian tengah mesjid. Saya merasakan ada yang menarik sajadah dari tangan saya," tutur remaja itu, di Muaro Tembesi, Batanghari, Jambi.
Merasa ada yang menarik, dirinya pun terbangun dan betapa terkejutnya dia ketika melihat sajadah yang sebelumnya ia gunakan tiba-tiba terbang di dalam ruang masjid tersebut.
"Saya kaget karna sajadah tersebut bisa berdiri dan terbang ke atas seperti ada yang memegang tapi tidak kelihatan. Saya kaget dan langsung teriak sambil membangunkan teman-teman lainnya," ungkapnya.
Teriakannya pun didengar oleh rekan-rekannya.al-hasil, mereka pun terbangun dari tidur. Keadaan semakin hiruk ketika semuanya melihat kalau ada sajadah terbang sambil lari keluar masjid seraya berteriak ada sajadah terbang..
"Ada sajadah terbang, ada sajadah terbang," ucap Deby menirukan ucapan rekan-rekannya.
Dalam situasi panik, Deby sempat mengabadikan peristiwa aneh itu. Ia mengambil handphone (HP) dalam saku celananya dan langsung mengambil gambar. Tidak lama setelah itu, barulah warga datang untuk menyaksikan peristiwa aneh itu.
Menurut Deby, anehnya lagi, sajadah masih tetap berdiri di lantai seperti sedia kala meskipun warga sudah ramai ke dalam masjid. Bahkan satu dari mereka memberanikan diri untuk memegang sajadah seraya menyebut asma Allah.
"Setelah di pegang dan dibacakan asma Allah oleh Pak Kurniawan, sajadah itu akhirnya jatuh ke lantai," kata dia.
Menanggapi peristiwa unik itu, seorang Imam Masjid Kashful Iman bernama Turkish mengatakan, bahwa peristiwa tersebut merupakan peringatan yang dilakukan oleh Jin Muslim penunggu mesjid.
Menurutnya lagi, peristiwa itu ada dua perkara yang dapat diambil hikmahnya. Pertama, Masjid adalah tempat ibadah, siapa yang masuk ke dalamnya harus dalam keadaan suci dan berwudhu. Terkadang ada jamaah yang tidak sadar, dari rumah hendak sholat dan sudah berwudhu, namun dalam perjalanan tersentuh atau terpijak kotoran, dan itu sudah mengotori mesjid.
Kemudian yang kedua, bagi jamaah, tidak dilarang tidur di mesjid namun ada peraturannya. Tidak boleh tidur di areal mimbar karena mimbar adalah tempat imam serta tidur berlawanan dengan arah kiblat.
Dia juga memperkirakan, berdirinya sajadah tersebut hingga terbang turun naik, disebabkan Jin dimaksud tersebut marah dengan mereka yang tidur.
"Jin tersebut marah, karna tempat sholatnya di areal mimbar ada yang tidur. Kemudian, sajadah dipakai untuk selimut. Itu tidak boleh," tambahnya.
Turkish berharap, semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya umat Muslim, untuk dapat menjadikan masjid sebagai tempat ibadah, dan menghormati tata aturan yang berlaku di dalam masjid. (ANT263/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011