Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Rabu (23/2) membalas Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menyatakan keprihatinan atas serentetan pembunuhan jurnalis di Meksiko, dengan mengatakan bahwa Blinken salah informasi.

Blinken, dalam sebuah unggahan Twitter pada Selasa, mengatakan dia bergabung dengan "mereka yang menyerukan akuntabilitas dan perlindungan yang lebih besar bagi jurnalis Meksiko."

"Apa yang dia katakan tidak benar," kata Lopez Obrador pada konferensi pers reguler. "Tentu saja, sangat disayangkan bahwa ada pembunuhan jurnalis. ... Dalam semua kasus kami melakukan sesuatu tentang hal itu, tidak ada impunitas, pembunuhan ini bukan kejahatan negara."

Serangkaian jurnalis Meksiko telah terbunuh tahun ini, mendorong anggota parlemen AS untuk menekan Meksiko agar meningkatkan perlindungan.

Baca juga: Jurnalis Meksiko ditemukan tewas setelah dilaporkan hilang

"Tingginya jumlah jurnalis yang terbunuh di Meksiko tahun ini dan ancaman yang terus berlangsung yang mereka hadapi sangat mengkhawatirkan," kata Blinken dalam cuitannya.

"Hati saya tertuju pada orang-orang terkasih dari mereka yang memberikan hidup untuk kebenaran," kata Blinken.

Menurut organisasi hak asasi manusia Article 19, sekitar 145 jurnalis terbunuh di Meksiko dari tahun 2000 hingga 2021, menjadikannya salah satu negara paling mematikan di dunia bagi orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan semacam itu.

"Dia salah informasi karena jika tidak, dia tak akan bertindak dengan itikad buruk," kata Lopez Obrador, yang pada Senin mendesak pemerintah AS untuk menghentikan pendanaan kelompok kritis terhadap pemerintahannya di Meksiko.

Arsip - Wartawan Meksiko berkumpul di sekitar foto rekan-rekannya yang telah dibunuh saat mereka memprotes pembunuhan terhadap jurnalis foto Margarito Martinez dan jurnalis Lourdes Maldonado, di Veracruz, Meksiko, 25 Januari 2022. (ANTARA/Reuters/Yahir Ceballos/as)

Lopez Obrador menyebut dukungan keuangan itu "memalukan" dan melanggar kedaulatan Meksiko.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard kemudian membagikan di Twitter surat yang dia kirim ke Blinken, menyoroti senjata api ilegal yang diperdagangkan dari Amerika Serikat yang katanya dapat digunakan dalam pembunuhan jurnalis.

"Meksiko dan Amerika Serikat memiliki mekanisme untuk dialog dan kerja sama ... di mana kami memajukan berbagai topik yang menarik seperti perdagangan gelap senjata api, yang digunakan di sebagian besar pembunuhan yang dilakukan di Meksiko, dan yang mungkin juga digunakan terhadap jurnalis," kata Ebrard dalam surat itu.

Pemerintah Meksiko tahun lalu meluncurkan gugatan terhadap beberapa produsen senjata Amerika, seraya menuduh mereka tahu bahwa bisnis mereka telah mendorong perdagangan senjata ilegal ke Meksiko, membantu menyebabkan ribuan kematian oleh kelompok kriminal. Industri senjata itu telah menolak tuduhan Meksiko.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jurnalis Meksiko desak presiden hentikan kekerasan terhadap pers
Baca juga: Anggota parlemen AS desak Presiden Meksiko lindungi jurnalis

Bos Mafia Terbunuh Di Meksiko

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022