"Ini untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat yang memiliki hak mengetahui secara transparan atas apa yang dilakukan oleh aparat terhadap Nazaruddin," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Kamis.
Setelah pemutaran rekaman video tersebut, ia mempersilakan masyarakat menilai sendiri atas apa yang telah dilakukan aparat terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut selama penangkapan di Kolombia, di dalam pesawat selama perjalanan lebih dari 36 jam, pemeriksaan kesehatan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, hingga pemeriksaan pertama di KPK.
"Silakan teman-teman yang menilai, tapi sejauh ini kami enjoy membuka tindak pidana korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kami tidak akan terintervensi," tegas mantan Ketua Komisi Yudisial.
Ia juga mengatakan KPK akan menghiraukan jika ada yang "minta-minta". "Kami bekerja dan bertanggung jawab kepada Allah, kepada publik," tegas Busyro.
Sementara itu, dalam rekaman video yang ditayangkan KPK kepada wartawan di Auditorium Gedung Lembaga Antikorupsi, tersangka M Nazaruddin setelah diserahkan pihak aparat dan imigrasi Kolombia kepada Tim Gabungan yang membawanya pulang terlihat lebih santai.
Rekaman video juga memperlihatkan kondisi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang cukup santai, sesekali tertawa saat berbincang dengan penyidik ketika menunggu kesiapan pesawat sewaan yang akan memulangkannya ke tanah air.
Nazaruddin, dalam salah satu rekaman video juga terlihat sesekali tertawa saat berada di dalam pesawat sewaan yang membawanya dari Kolombia selama lebih dari 36 jam. Bahkan dari rekaman video tersebut tampak pula Nazaruddin yang sedang tidur dalam pesawat selama penerbangan dari Kolombia ke Jakarta.
Simpang siur terkait ketidakinginan Nazaruddin didampingi pengacara saat pemeriksaan awal di KPK sesaat setelah tiba di lembaga antikorupsi pada hari Sabtu malam (13/8), dalam rekaman video hal tersebut benar. Rekaman menunjukkan penyidik yang bertanya kepada Komisaris PT Anak Negeri ini apakah ingin didampingi pengacara, dan Nazar menjawab,"Belum perlu".
Terkait kabar sulitnya keluarga dan anggota dewan menjenguk Nazaruddin, dalam video juga ditunjukkan bahwa tersangka sebelumnya telah menuliskan daftar nama siapa saja yang mau ia temui saat menjenguk.
Rekaman video yang diputar KPK sendiri hanya pada beberapa bagian pada proses pemulangan di Bogota, Kolombia, saat berada di pesawat, saat mendarat di Halim Perdanakusuma, hingga pemeriksaan di KPK.
(V002)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011