Koordinator Search and Rescue (SAR) Kabupaten Gunung Kidul, Sunardi mengatakan gelombang setinggi tujuh meter pada Rabu (17/8) malam menyebabkan abrasi sehingga merusak 17 kios milik pedagang di sebelah timur pantai.
"Gelombang dengan ketinggian tujuh meter muncul setiap setengah hingga satu jam sehingga menyebabkan puncak abrasi hari ini," kata dia.
Menurut dia, abrasi atau erosi pantai hingga saat ini mengancam pasar ikan yang terletak 200 meter dari muara sungai di kawasan pantai tersebut.
"Jarak pasar ikan dengan muara sungai kini hanya tiga meter sehingga air hampir masuk ke pasar," kata dia.
Dia mengatakan bibir pantai yang awalnya landai, biasa digunakan untuk menambatkan perahu nelayan, kini telah rusak.
Pasir pantai tergerus ombak laut, sehingga para nelayan di kawasan pantai telah memindahkan perahu mereka ke tempat yang lebih aman.
Abrasi Pantai Baron, kata dia, telah terjadi sejak beberapa pekan lalu dan telah merusak puluhan kios milik pedagang di pinggir pantai.
Abrasi itu, kata dia, membuat bibir Pantai Baron bergeser dari arah Selatan ke arah Timur sepanjang 200 meter dengan kedalaman sekitar tiga meter.
Tim SAR mengimbau kepada seluruh pengunjung pantai untuk meningkatkan kewaspadaan karena gelombang tinggi dan angin kencang pada bulan ini masih terus terjadi.
"Hasil informasi yang kami himpun dari BMG cuaca buruk memicu gelombang tinggi akan terus terjadi Agustus ini," katanya. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011