Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun ini diprediksi bisa mencapai level 4.500 poin karena arus modal asing di pasar domestik pada September mendatang meningkat.
Indeks BEI, kata Direktur Retail Banking PT ANZ Panin Bank Anthony Soewandy, pelaku asing cenderung menginvestasikan dananya di pasar domestik dengan bunga rupiah yang mencapai 6,75 persen.
Karena di Amerika Serikat dan Eropa saat ini sedang dilanda krisis ekonomi dengan menerapkan suku bunga rendah nol persen, katanya.
Menurut Anthony, para pelaku asing akan menempatkan dananya lebih besar lagi di pasar domestik karena pasar Indonesia dinilai masih memberikan imbal hasil yang lebih baik.
Para pelaku asing juga mulai melirik ke sektor riil yang akan membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja sehingga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, ucapnya.
Indeks BEI saat ini mencapai 3.987 poin tinggal beberapa poin mencapai level 4.000 poin.
Aksi beli saham itu diperkirakan akan berlanjut, karena harga saham itu saat ini masih rendah setelah pekan lalu merosot tajam akibat tekanan pasar.
Ia mengatakan, pelaku asing membeli saham-saham unggulan itu, setelah pemerintah pada laporan Nota Keuangan mengenai asumsi makro ekonomi 2012 menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7 persen naik tipis dari 6,5 persen pada 2011.
"Kami optimis aksi beli saham itu akan mendorong indeks kembali menembus level 4.000 poin, " ucapnya.
Apabila indeks bisa mencapai 4.000 poin, maka kenaikannya akan berlanjut hingga level 4.100 poin, dimana indeks BEI sebelumnya sempat mendekati angka 4.200 poin.
Pasar saham Indonesia, menurut dia saat ini disukai oleh pelaku asing karena imbal hasil yang diperoleh sangat tinggi.
Namun pemerintah diharapkan bisa mengalihkan dana asing yang besar itu dari jangka pendek ke jangka panjang yang akan mendorong ekonomi nasional tumbuh lebih besar, kata Anthony Soewandi.
(H-CS/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011