Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat dan Mesir telah membatalkan pelatihan militer besar tahun ini untuk memungkinkan para jenderal Mesir memusatkan perhatian pada pemerintahan negara, kata para pejabat pada Rabu.
Pelatihan itu, yang dijuluki "Bright Star", biasanya berlangsung setiap dua tahun, tapi tidak akan digelar akhir tahun ini sebagaimana dijadwalkan sebelumnya, menurut dua pejabat pertahanan AS, yang berbicara kepada AFP tanpa menyebut nama.
Keputusan itu "berdasarkan kesepakatan bersama di tengah peristiwa-peristiwa transisi yang sedang berlangsung dan kepemimpinan militer yang bertugas dalam peran eksekutif sementara," kata seorang pejabat, mengacu pada pemerintahan dewan militer Mesir.
Pejabat itu, menulis dalam email, menambahkan bahwa keputusan tersebut "diambil melalui pembicaraan rutin bilateral."
Meskipun ada keputusan untuk membatalkan pelatihan, kata pejabat itu, kedua negara telah memiliki hubungan pertahanan dan keamanan lestari yang mendasari "kuatnya persahabatan dan kemitraan."
Pelatihan "Bintang Terang" berikutnya akan berlangsung pada tahun 2013 dan perencanaan resmi oleh para pejabat Mesir akan dimulai Juni mendatang, kata pejabat itu.
Di Kairo, seorang pejabat militer Mesir menegaskan bahwa pelatihan gabungan itu dibatalkan, karena angkatan bersenjata sekarang fokus untuk menjalankan negara sampai pemilu dapat diselenggarakan.
"Tugas-tugas yang dilakukan (militer) tidak memungkinkan untuk melakukan pelatihan bersama dengan negara manapun," kata pejabat itu.
Pihak militer telah memimpin Mesir sejak Presiden Hosni Mubarak digulingkan oleh pemberontakan rakyat pada 11 Februari.
Militer Mesir memiliki hubungan dekat dengan timpalannya di AS dan menerima lebih dari satu miliar dolar dalam bentuk bantuan setiap tahun.
Setelah ditandai oleh protes-protes pro-demokrasi meletus di Mesir pada bulan Januari, Washington menyambut jatuhnya Mubarak dan mendukung dewan transisi ke arah demokrasi yang dipimpin oleh dewan militer.
Namun para pejabat AS telah menyampaikan keprihatinan kepada para penguasa militer sementara Mesir atas apa yang mereka sebut tumbuhnya anti-Amerikanisme di dalam negeri, termasuk yang digambarkan oleh duta besar AS di sebuah majalah yang dikelola negara.
Tangan hukum aparat intelijen Mesir yang terkenal telah meluncurkan pemeriksaan terhadap pendanaan asing - termasuk dukungan Amerika - kepada kelompok-kelompok masyarakat madani. (H-AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011