"Selain kredit konvensional atau agunan, minat masyarakat terhadap kredit angsuran fidusia sangat tinggi. Sejak digulirkannya kredit tersebut, Pegadaian Cabang Jogoyudan telah mencairkan sebanyak Rp1 miliar kepada masyarakat," kata Kepala Cabang Pegadaian Jogoyudan Wates, Susanta di Wates, Kamis.
Menurut dia, kalangan masyarakat yang menggunakan kredit angsuran fidusia adalah pelaku usaha kecil dan menengah karena bunganya sangat kecil yakni satu persen setiap tahun.
"Dana tersebut mereka gunakan untuk mengembangkan usaha kecil mereka sehingga lebih maju. Peminjam kredit fidusia sebagian besar adalah pengusaha roti kering, penjual makanan dan pakaian," katanya.
Ia mengatakan, agunan yang dijadikan jaminan juga cukup mudah yakni Buku Pemilik Kendaraan Bermotor dan mobil setelah tahun 2000. Selain itu, kelengkapan surat lainnya seperti foto kopi kartu tanda penduduk, kartu keluarga, surat nikah dan rekening listrik terakhir.
"Syaratnya sangat mudah, setelah BPKB dilakukan pengecekan di kantor kepolisian, kami akan langsung mencairkan dana pinjaman tersebut,"` katanya.
Peminjam kredit fiduasia, kata dia, meminjam kredit antara Rp4 juta hingga Rp10 juta dengan masa angsuran 12 bulan. Mereka beralasan, kecilnya pinjaman karena hanya untuk tambah modal usaha.
"Saat ini kondisi harga di tingkat pedagang tidak stabil, membuat pelaku usaha kecil harus memiliki modal yang lebih supaya usahanya terus berkembang," katanya.
Menurut dia, Kantor Pegadaian juga memberikan diskon bunga kepada peminjam kredit jika pembayarannya lancar. Hal ini dilakukan, supaya peminjam terus menjadi potensi nasabah pegadaian.
"Jangka kredit antara 12 bulan, 18 bulan dan 26 bulan, kalau peminjam kredit akan dilunasi sebelum jangka waktunya akan diberikan diskon bunga. Begitu juga kepada peminjam yang selalu membayar angsuran tepat waktu mendapat diskon bunga," katanya. (ANT159/Y008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011