London (ANTARA News) - Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Yuri Octavian Thamrin mengajak warga Indonesia yang ada di Inggris mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi contoh tauladan bagi masyarakat di Inggris.
"Mari kita buktikan bahwa warga Indonesia adalah a good citizens of the world," ujar Dubes Yuri Thamrin dalam acara peringatan HUT RI ke-66 dihadiri para sesepuh warga Indonesia di London, Kepala kantor perwakilan BI London, dari PT Timah serta organisasi lainnya yang berlangsung di Wisma Nusantara, Bishop Grove, Bhisop Avenue, London, Rabu pagi.
Upacara peringatan HUT RI ke-66 yang digelar KBRI London diawali dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih oleh Paskibra KBRI London dengan komandan upacara Mayor Parimeng, dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Herry Sudradjat dan UUD 45 oleh Novan Ivanhoe Saleh ditutup dengan doa oleh Ustad Irsyad Azizi dari Mesir.
Lebih lanjut Dubes Yuri Thamrin mengajak warga Indonesia di Inggris menunjukkan Indonesia adalah bangsa yang berbudaya dan lumrah hidup dalam keragaman budaya. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangatlah menghargai keberagaman. Kita kukuhkan bahwa dan bahwa keberagaman itulah yang justeru membuat bangsa kita kuat," ujarnya.
Menurut Dubes, berbagai perkembangan positif dan negatif yang tengah terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, baik positif maupun negatif, adalah keniscayaan dan sebuah proses panjang berdemokrasi yang sedang berjalan sebagai bagian dari demokrasi Indonesia.
Upacara Peringatan HUT RI ke-66 di Wisma Nusantara bertemakan "Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus, Kita tingkatkan kesadaran hidup dalam Ke-Bhinneka-an untuk kokohkan persatuan NKRI, kita sukseskan kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk kokohkan solidaritas ASEAN."
Dikatakannya pada bagian kedua dari tema perayaan HUT RI ke-66 tahun ini adalah penyuksesan kepemimpinan Indonesia di ASEAN untuk memperkokoh solidaritas ASEAN.
Menurut Dubes, pada tahun ini Indonesia mendapatkan kehormatan dan amanah sebagai Ketua ASEAN atau the Association of Southeast Asian Nations.
Berbagai perkembangan yang terjadi antara lain perubahan konstelasi politik dunia pasca Perang Dingin, maraknya globalisasi ekonomi, meningkatnya pengaruh China dan India serta krisis ekonomi di Asia pada penghujung abad ke-21 telah memunculkan tantangan baru yang harus ditangani, baik dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya.
Guna menjawab tantangan tersebut di bawah kepemimpinan Indonesia di tahun 2003, ASEAN berhasil mencapai suatu landmark baru yaitu dengan disepakatinya Bali Concord II yang memberikan mandat bagi pembentukan suatu ASEAN Community.
Sementara itu mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Inggris, Dubes mengarisbawahi bahwa tahun ini merupakan suatu "landmark year" bagi hubungan kedua Negara, momen yang patut dicatat mengingat tahun ini adalah peringatan 200 tahun hubungan kesejarahan antara Indonesia dan Inggris.
Peringatan ini ditandai dengan kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles ke Indonesia pada tahun 1811. Tentunya kita mengetahui bahwa saat itu Raffles datang ke Indonesia sebagai seorang administrator untuk mengambil alih Hindia Belanda dari tangan Belanda.
Sejarah mencatat bahwa Raffles menulis buku The History of Java, buku pertama dalam bahasa Inggris yang memperkenalkan sejarah Kerajaan di Jawa, kehidupan dan budaya masyarakat pada saat itu, serta membuka mata dunia akan keberadaan Indonesia pada saat itu.
Raffles juga telah berjasa dengan menemukan kembali Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang telah lama terlupakan oleh masyarakat kita sendiri.
Sebagai seorang ilmuwan amatir, Raffles telah menemukan bunga bangkai yang merupakan bunga karnivora terbesar di dunia. Raffles juga mendorong pendirian Kebun Raya Bogor, yang dibuat meniru Kew Garden yang ada di London saat ini.
Kontribusi terbesar Raffles adalah dalam hal lain yaitu pemberantasan perbudakan yang diterapkan Belanda melalui kebijakan kultuur-stelsel. Pencabutan sistem tanam paksa telah memberikan kesempatan bagi rakyat Indonesia saat itu untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Selain itu, Raffles juga memberikan kesempatan bagi keikutsertaan masyarakat setempat dalam administrasi pemerintahan, suatu hal yang sebelumnya tidak pernah diijinkan oleh Belanda.
Memperhatikan berbagai kontribusi yang telah diberikan oleh Raffles, kiranya pantas jika kita menjadikan kedatangan dirinya ke Indonesia sebagai suatu batu penjuru bagi hubungan antara Inggris dan Indonesia.
Raffles membangun fondasi yang dapat dipergunakan untuk lebih mendekatkan hubungan antara kedua Negara dengan lebih memaknai dan memberi isi kepada fondasi tersebut.
Menurut Dubes, dalam hal ini, KBRI London akan mempergunakan momentum yang telah dimulai oleh Raffles untuk semakin memperdalam dan mempererat hubungan antara Indonesia dan Inggris.
Inisiatif ini dilakukan dalam berbagai bidang dan di berbagai tempat. Diantaranya GONG Festival di Gateshead, sebuah festival gamelan dan seni budaya Indonesia yang memperoleh sambutan meriah dari masyarakat sekitar.
Minggu ini akan diadakan konser gamelan Keraton Yogyakarta di Edinburgh International Festival, sebuah festival seni budaya kelas internasional yang amat prestisius. Bulan ini juga sedang diadakan "Indonesian Month" di pusat perbelanjaan Harrods yang memperkenalkan potensi dan kekayaan produk kreatif Indonesia kepada masyarakat Inggris.
Masih banyak lagi inisiatif dan kegiatan yang akan diluncurkan oleh KBRI London untuk memperingati 200 tahun hubungan kesejarahan antara Indonesia dan UK. Namun tentunya, inisiatif KBRI London tidak akan ada artinya tanpa adanya dukungan dari komunitas Indonesia di Inggris.
"KBRI bukanlah sebuah menara gading yang dapat hidup dan bergerak sendiri tanpa keberadaan masyarakat Indonesia," ujarnya Oleh karena itu mengundang partisipasi dan dukungan segenap anggota masyarakat Indonesia di Inggris demi mensukseskan misi bangsa dan negara.
Dutabesar Yuri Thamrin mengatakan bahwa baru-baru ini terjadi kerusuhan yang menimpa beberapa kota di Inggris termasuk di London. "Alhamdulillah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak ada anggota masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang menjadi korban ataupun terlibat masalah kriminal pada kerusuhan tersebut," ujarnya.
Hal ini tentunya disebabkan adanya komunikasi yang baik antara KBRI dengan masyarakat maupun antar warga masyarakat Indonesia melalui penyebaran himbauan agar masyarakat Indonesia waspada dan menjauhi tempat-tempat kerusuhan.
Sejak hari pertama terjadi kerusuhan di Inggris, KBRI segera mengaktifkan fungsi perlindungan WNI melalui pembentukan Satuan Tugas yang bertugas melakukan komunikasi dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Inggris serta pengecekan ke sejumlah rumah sakit dan kepolisian setempat untuk memastikan tidak ada korban masyarakat Indonesia pada kerusuhan tersebut.
Untuk itu, dubes mengucapkan terima kasih atas kerja keras Satgas KBRI serta peran aktif masyarakat dan mahasiswa untuk ikut serta memonitor keselamatan masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Inggris selama terjadinya kerusuhan tersebut.
Dubes menutup sambutan ini dengan harapan senantiasa menjaga tali silaturahmi, ikatan persaudaraan dan kekompakan diantara sesama anak bangsa di perantauan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang baik untuk meneguhkan kembali tali silaturahmi itu, ujarnya.
Selain itu, patutlah disadari semua adalah duta-duta bangsa Indonesia, yang dapat merekatkan ikatan persahabatan dan memperkokoh jembatan kerjasama antara kedua negara. Untuk itu, marilah kita tampilkan yang terbaik dari bangsa Indonesia serta terus menjaga martabat dan kehormatan bangsa, diantaranya dengan menjadi warga yang baik di manapun berada. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011