Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 10 orang perwakilan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mendatangi Kedubes Denmark di Jakarta, Jumat, guna menyampaikan nota protes atas pemuatan kartun visualisasi Nabi Muhammad SAW di salah satu surat kabar harian di negara itu. Perwakilan Majelis Mujahidin itu tiba sekitar pukul 09.30 WIB dipimpin Ketuanya Fauzan Al Anshari. "Kehadiran kami di sini (Kedubes Denmark) dengan damai untuk mendesak agar pemerintah Denmark dan surat kabar harian itu (Jyllands Posten) meminta maaf dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut," kata Fauzan. Menurut Fauzan, pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam motif lain (bersorban bom) sungguh merupakan penghinaan terhadap umat Islam. "Ini masalah serius, siapapun orang yang melakukan penghinaan terhadap Nabi hukumannya bisa hukuman mati," kata Fauzan. Fauzan mengkhawatirkan apabila pihak Denmark tidak melakukan penanganan ini secara serius, maka kemungkinan akan terjadi peningkatan kekecewaan dan kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. Menurut dia, visualisasi Nabi Muhammad SAW dalam bentuk apapun diharamkan oleh syariat Islam. "Apalagi Nabi yang kami muliakan dituduh teroris, berarti telah melakukan penyerangan terhadap kemuliaan utusan Allah itu," katanya. Majelis Mujahidin Indonesia mendesak agar para pelaku penghinaan agar segera meminta maaf serta menuntut pemerintah Denmark, Norwegia serta Prancis yang memiliki otoritas terhadap pembinaan pers setempat untuk menindak tegas redaktur media yang memuat karikatur itu. "Kami disetujui menghadap Duta Besar Denmark dengan syarat tidak mengerahkan massa," kata Fauzan. Sementara itu, Kedubes Denmark di kompleks Jalan Mega Kuningan mendapat pengawalan dari sekitar 40 personel polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan yang berjaga-jaga sejak pukul 07.00 WIB. (*)

Copyright © ANTARA 2006