Jakarta (ANTARA) - Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) menggandeng Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) meluncurkan Program Go Warung sebagai upaya pembinaan dan perkuatan kepada 2 juta warung di seluruh Indonesia sehingga siap bertransformasi dari warung tradisional menjadi warung yang berbasis digital.
Ketua Umum Inkowapi Sharmila mengatakan target yang ingin dicapai melalui program Go Warung yakni meningkatkan pendapatan warung-warung binaan Sahara serta membantu masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang berkualitas dengan mudah dan murah melalui 2 juta warung yang mengikuti program ini.
Menurut perempuan yang juga Founder Sahara tersebut dalam keterangannya di Jakarta, Rabu pandemi COVID-19 membuat keterbatasan gerak serta daya beli masyarakat menurun, sehingga omzet warung juga menurun.
"Lewat program Go Warung ini, kami berusaha mengatasi itu semua. Kami memperkuat pasokan barang dagangan dengan harga dan pelayanan terbaik ke 2 juta warung binaan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik dan omzet warung pun kembali meningkat," ujarnya.
Dikatakannya, proses pemilihan 2 juta warung yang berpartisipasi dalam program ini dengan bantuan jaringan Inkowapi di seluruh Indonesia, di mana Inkowapi memiliki Puskowapi di setiap provinsi sebagai koperasi sekunder yang beranggotakan koperasi primer wanita di tiap kabupaten atau kota. Inkowapi hingga kini memiliki 12 ribu koperasi wanita primer di seluruh Indonesia.
"Antara Sahara dan Inkowapi memang memiliki benang merah yang sama yaitu memberdayakan koperasi dan warung yang dikelola oleh wanita," katanya.
Program yang ditawarkan dalam Go Warung adalah pembinaan melalui pendidikan, pelatihan dan pendampingan serta perkuatan melalui permodalan dan digitalisasi manajemen.
Menurut Sharmila program ini ditargetkan diterapkan di 34 propinsi di seluruh Indonesia dalam jangka waktu tiga tahun, namun untuk tahap awal akan mulai di tujuh provinsi.
"Target kami, dalam 3 tahun ke depan, program ini sudah dirasakan manfaatnya oleh 2 juta warung binaan kami di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan Sahara dan Inkowapi akan memberikan permodalan dalam bentuk barang dagangan sebesar Rp500.000 hingga Rp2,5 juta kepada warung binaan yang terpilih tanpa bunga dan agunan. Syaratnya, warung tersebut harus menjadi anggota koperasi, paling tidak di tingkat kabupaten.
Selain bantuan permodalan, pemilik warung juga akan diberikan pembinaan berupa pendidikan, pelatihan dan pendampingan.
Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung program Go Warung tersebut, apalagi pandemi COVID-19 membuat penggunaan teknologi digital menjadi mutlak dilakukan.
"Di tahun 2024, potensi pasar digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 1700 triliun dolar AS. Untuk itulah koperasi pun harus bertransformasi ke digital,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid menyatakan sangat mendorong upaya-upaya yang dilakukan Inkowapi, walaupun saat ini baru 2 juta UKM yang diangkat, namun di waktu-waktu mendatang, gebrakan yang sama akan membuat UKM lainnya naik kelas.
"Inkowapi memiliki potensi besar untuk membawa 54,2 juta UKM di Indonesia naik kelas,” katanya.
Baca juga: Google Cloud-Aksesmu kolaborasi digitalisasi warung
Baca juga: HUT ke-3, Mitra Tokopedia konsisten gencarkan digitalisasi warung
Baca juga: Bukalapak fokuskan pada layanan konsumen di luar kota besar
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022