Pengikutnya sudah cukup banyak,"
Depok (ANTARA News) - Kementerian Agama mengusut adanya aliran Komunitas Millah Abraham (Komar) di Kota Depok.
"Kami mulai melakukan penelitian mendalam tentang aliran Komar ini," kata peneliti pada Badan Litbang Kehidupan Beragama Kemenag Reslawati di Depok, Rabu.
Pihaknya meminta informasi aliran tersebut dari kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok. Ia berharap mendapatkan banyak informasi terkait aliran Komar untuk dijadikan bahan kajian.
"Kemenag tidak dalam porsi memberikan fatwa, dan yang menentukan sesat atau tidaknya ya Komisi Fatwa MUI," ujarnya.
Menurut dia, hasil pertemuannya dengan Ketua MUI Depok diketahui bahwa dalam ajaran aliran tersebut ternyata mencampuradukan antara ajaran Islam dan ajaran Yahudi. Selain itu, aliran Komar juga membumbui unsur Kristen dalam doktrinnya.
"Pengikutnya sudah cukup banyak," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris MUI Khaerulloh Ahyari mengatakan aliran Komar menganggap orang lain yang belum dibaiat adalah kafir. Selain itu mereka hanya melakukan salat malam tanpa saalat lima waktu. Mereka juga mencampuradukkan tiga agama, yaitu Nasrani, Yahudi, dan Islam.
Ia menjelaskan, aliran Komar diduga merupakan lanjutan dari Al Qiyadah yang pernah muncul di Depok pada tahun 2007. Aliran Komar tidak pernah memenuhi panggilan saat MUI ingin mengadakan pertemuan, kata Khaerulloh.
(F006)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011