Bank sampah yang telah terbentuk perlu segera siap untuk untuk merancang mekanisme teknis dan berkolaborasi untuk mendukung keberhasilan kampung iklim di wilayahnya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong bank sampah dapat mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) dengan mengurangi sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan menciptakan gas metana.
"Bank sampah yang telah terbentuk perlu segera siap untuk untuk merancang mekanisme teknis dan berkolaborasi untuk mendukung keberhasilan kampung iklim di wilayahnya," kata Dirjen Pengelolaa Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa sektor limbah merupakan salah satu sektor yang masuk dalam target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), bersama dengan sektor kehutanan, pertanian dan industri.
Hal itu karena sektor limbah berkontribusi dalam emisi GRK, di antaranya akibat pembentukan gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah di TPA.
Gas metana sendiri adalah salah satu jenis GRK penyebab pemanasan global, dengan pada kadar yang tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi.
Untuk itu, kata dia, perlu ditingkatkan gerakan pengelolaan sampah yang mengedepankan pengurangan sampah semaksimal mungkin untuk mengurangi timbulan sampah yang berakhir di TPA dan menimbulkan metana yang berdampak kepada atmosfer.
Hal itu juga perlu disertai promosi reduce (mengurangi), reuse (menggunakan ulang) dan recycle (mendaur ulang) atau 3R serta pemanfaatannya sebagai bahan baku industri dan energi.
Bank sampah, yang sampai 7 Februari 2022 berjumlah 11.610 unit di seluruh Indonesia, kata dia, memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah di tingkat tapak.
Ia mengatakan kegiatan bank sampah juga dapat masuk dalam penghitungan pengurangan emisi GRK dari kegiatannya mengelola sampah untuk mengurangi timbulan yang berakhir di TPA.
"Itu bisa kita hitung. Kalau dia tidak dibawa ke TPA, berapa timbulan yang tidak dibawa ke TPA itulah yang dihitung untuk kontribusi penurunan emisi GRK," kata Rosa Vivien Ratnawati.
Sebelumnya, dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, KLHK telah melakukan pendampingan untuk pengelolaan sampah di empat desa di Bali yang masuk ke dalam Proklim. Rencananya keempat desa itu akan menjadi proyek percontohan bagi 3.270 Kampung Iklim lain di seluruh Indonesia.
Baca juga: KLHK sebut bank sampah dapat berkontribusi turunkan emisi GRK
Baca juga: KLHK perluas pendampingan kelola sampah di 3.270 Kampung Iklim
Baca juga: KLHK sebut bank sampah dan sektor informal pilar ekonomi sirkular
Baca juga: KLHK dorong pengelolaan sampah Kampung Iklim dukung pengurangan emisi
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022