Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dana Rp168,1 triliun dalam RAPBN 2012 pada alokasi anggaran belanja modal akan diarahkan untuk menunjang pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur energi, ketahanan pangan, dan komunikasi.

"Peningkatan anggaran belanja modal yang semakin tinggi, kita arahkan untuk menunjang pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur energi, ketahanan pangan, dan komunikasi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Presiden RI pada Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2012 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, hal itu perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan dan peningkatan keterhubungan antar-wilayah.

Presiden menjelaskan dalam RAPBN 2012, alokasi anggaran belanja modal direncanakan mencapai Rp168,1 triliun, naik Rp27,2 triliun atau 19,3 persen dari APBN-P 2011.

Pemerintah berencana meningkatkan keterhubungan antar-wilayah, sehingga pada pembangunan di bidang perhubungan, belanja modal direncanakan antara lain untuk membangun jaringan rel kereta api baru sepanjang 150 kilometer serta mengembangkan dan merehabilitasi 116 bandara dan membangun 14 bandar udara baru di berbagai tempat di seluruh Tanah Air.

"Kita ingin menyeimbangkan pembangunan infrastruktur yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Sedangkan untuk mengatasi sumbatan infrastruktur dan meningkatkan keterhubungan antar-wilayah, pemerintah berencana akan menggunakan anggaran belanja modal untuk pembangunan jalan baru dan peningkatan kapasitas jalan sepanjang 4.005 km.

Di samping itu pemerintah juga melakukan preservasi yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan jalan sepanjang 36.319 kilometer; membangun jembatan baru sepanjang 7.682 meter dan memelihara jembatan sepanjang 217.076 meter di seluruh pelosok Tanah Air.

Sementara di bidang perumahan, alokasi belanja modal direncanakan untuk menunjang pembangunan 175 rumah susun sederhana sewa dan unit hunian rumah susun beserta infrastruktur pendukungnya sebanyak 48 twin blocks.

"Anggaran itu, juga akan kita manfaatkan untuk membiayai pembangunan rumah murah sebanyak 62.500 unit. Untuk mendukung ketahanan pangan, kita akan membangun sembilan waduk dan merehabilitasi 24 waduk. Kita juga akan menyelesaikan pembangunan 87 embung atau situ dan merehabilitasi 62 embung atau situ," katanya.

Dalam RAPBN 2012 pendapatan negara dan hibah direncanakan mencapai Rp1.292,9 triliun. Jumlah ini naik sebesar Rp123,0 triliun atau 10,5 persen dari target pendapatan negara dan hibah pada APBN-P 2011 sebesar Rp1.169,9 triliun.

Sementara itu, belanja negara direncanakan mencapai Rp1.418,5 triliun, naik Rp97,7 triliun atau 7,4 persen dari pagu belanja negara pada APBN-P 2011 sebesar Rp1.320,8 triliun.

Dengan konfigurasi ini, pada RAPBN 2012, berhasil menekan defisit anggaran menjadi 1,5 persen terhadap PDB.
(H016*R017)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011