Merak (ANTARA News) - Sampah rumah tangga menumpuk di perairan Selat Sunda.
"Banyaknya kapal-kapal roro yang rusak, salah satu penyebab adalah seringnya baling-baling mesin tersangkut sampah yang ada, dan mengakibatkan mesin menjadi panas, dan mengakibatkan keruskan," kata Kepala Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu, Selasa.
Dia menjelaskan, akibat seringnya kapal-kapal roro yang sedang melintas ke jalur Merak - Bakauheni atau sebaliknya tersangkut sampah dibaling-balingya, membuat kondisi mesin kapal cepat rusak.
"Masalah banyak kapal yang docking atau perbaikan karena rusak, bukan karena pengusaha kapal tidak merawat mesin kapalnya, karena memang kondisi sampah yang membuat mesin kapal cepat rusak," katanya menambahkan.
Setiap kapal yang beroperasi masih menurut Togar, menyiapkan beberapa orang untuk membersihkan baling-baling dan mesin dari sampah, akan tetapi yang dilakukan tidak mengurangi sampah yang masuk ke dalam baling-baling.
"Sampahnya sangat banyak, setiap menempuh perjalanan, sampah-sampah yang kami kumpulkan jumlahnya banyak, dan bayangkan kalau kita tidak menyiapkan personel untuk membersihkan kapal selama perjalanan, bisa-bisa kapal yang ada lebih cepat lagi mengalami kerusakan," katanya menambahkan.
Terpisah, Kepala cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane menjelaskan, kondisi Selat Sunda yang kotor banyak sampah bukan kewenangan dari ASDP.
"Kami belum tahu, kalau laut kotor itu kewenanganan siapa, yang jelas bukan kami, dan kami secara internal juga belum melakukan pembahasan, dan dari pihak Gapasdap Merak belum menyampaikan hal ini ke kami," kata La Mane. (ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011