bendera merah putih mulai dari yang ukuran kecil hingga besar tak lagi diminati masyarakat....

Dumai, Riau (ANTARA News) - Para pedagang bendera yang membuka lapak di sepanjang pinggir jalan-jalan utama Kota Dumai, Provinsi Riau, mengeluh omzet penjualan bendera jauh menurun setiap tahun. Pada peringatan proklamasi kali ini, bendera Merah-Putih tidak laku lagi di sana...

Selayaknya pemerintah menaruh perhatian ekstra pada fenomena ini. Di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, fenomena itu malah lebih to the point, bahwa masyarakat di desa-desa perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, mengancam akan mengibarkan bendera negara tetangga itu.

Alasannya sangat laten, sederhana, manusiawi, dan membumi. Prasarana dan sarana pemukiman dan akses perekonomian yang sangat minim dan memprihatinkan sebagai hasil pembangunan di wilayah perbatasan negara menjadi alasan hal itu terjadi.

"Tahun ini bendera merah putih mulai dari yang ukuran kecil hingga besar tak lagi diminati masyarakat. Paling hanya satu dua saja yang laku terjual dan kondisi ini membuat kami rugi besar," kata Asmi, seorang pedagang di Jalan Sudirman, Dumai, Selasa.

Asmi menjelaskan, sejak sepekan membuka lapak khusus menjajakan bendera dan spanduk, angka transaksinya tidak pernah lebih dari Rp200 ribu.

"Paling dalam sehari jual beli hanya Rp100 ribu, jarang lebih. Kondisi ini sangat jauh dibandingkan jelang 17 Agustus tahun sebelumnya yang sempat mendatangkan omzet jutaan rupiah," ujarnya.

Pedagang bendera lainnya di Jalan Sukajadi, Imran, mengakui minimnya minat beli masyarakat terhadap pendera merah putih membuat dirinya terancam mengalami kerugian besar.

"Bendera-bendera yang kita jual ini adalah bendera musiman. Prediksi kami setiap 17 Agustus bendera ini akan laris terjual, ternyata tidak," katanya.

Penelusuran ANTARA, pedagang bendera dan sepanduk yang membanjiri sejumlah pinggir jalan utama di Kota Dumai guna menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 66 tahun ini banyak menyajikan berbagai jenis bendera merah putih mulai dari yang ukuran kecil hingga berukuran "raksasa".

Rata-rata bendera tersebut dijual dengan harga variatif, mulai dari Rp5.000 untuk yang ukuran paling kecil dan Rp15.000 hingga Rp40.000 untuk yang berukuran sedang. Sementara yang paling besar harganya mencapai Rp80.000-100.000 per helai.

Dilain sisi, tergambar jelas minim kesadaran masyarakat dalam menyambut kedatangan HUT RI ke 66 tahun ini.

Hal itu terbukti dengan banyaknya warga pemilik bangunan mulai dari rumah hingga toko dan berbagai tempat usaha di Kota Dumai yang tidak mengibarkan bendera kebangsaan Republik Indonesia tersebut. (*)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011