Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi perdagangan Selasa siang masih stabil, karena pelaku pasar masih hati-hati masuk ke pasar, mereka masih memfokuskan terhadap ekonomi global yanng masih belum pasti terutama terhadap ekonomi AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik satu poin menjadi Rp8.525 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp8.526.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan pelaku pasar melihat ekonomi global masih tak menentu, meski bursa global membaik akibat adanya laporan ekonomi Jepang akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

"Kami optimistis pelaku pasar masih belum masuk ke pasar, mereka menunggu data ekonomi AS yang baru," ucapnya.

Rupiah, menurut dia, masih stabil pada kisaran antara Rp8.520 sampai Rp8.550 per dolar, meski indeks harga saham gabungan terus menguat hingga mendekati level 4.000 poin.

Posisi rupiah yang terus stagnan pada level tersebut menunjukkan bahwa Bank Indonesia (BI) tetap melakukan pengawasan terhadap pergerakan mata uang lokal itu, katanya.

Ia mengatakan, rupiah masih ada peluang untuk bergerak naik hanya menunggu kembali masuknya pelaku asing menempatkan dananya di pasar.

Peluang rupiah untuk kembali naik masih tinggi, karena pelaku asing diperkirakan akan kembali masuk ke pasar domestik melakukan pembelian rupiah, ujarnya.

Jadi, lanjut dia, posisi rupiah yang masih stabil di level tersebut, karena pasar masih menunggu masuknya arus dana asing ke pasar domestik.

Oleh karena itu, ia menilai, peluang rupiah untuk naik hingga berada di bawah angka Rp8.500 per dolar masih cukup besar, ucapnya.

Menurut dia, peluang rupiah untuk menguat terjadi tidak akan lama, karena investasi asing mulai terlihat, setelah pasar Amerika Serikat dan Eropa masih belum membaik.

Investasi asing bukan hanya masuk ke pasar uang, dan pasar saham, tapi juga mulai ke sektor riil, ucapnya.
(T.H-CS/F002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011