Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pemerintah melalui Kemenparekraf berkomitmen untuk memfasilitasi pemanfaatan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), dalam sektor ekonomi kreatif.
"Pemerintah begitu ada yang baru, major reaction biasanya regulasi dan regulasi. Nah, saya ingin memberi tantangan kepada teman-teman di Kemenparekraf, justru yang harus kami lakukan adalah memfasilitasi," kata Sandiaga dalam webinar pada Selasa.
Ia mengatakan bahwa kecerdasan buatan dapat bermanfaat untuk membantu dalam proses penawaran produk atau jasa melalui pembacaan dan pemetaan kumpulan data. Teknologi ini, lanjutnya, mampu menghasilkan diagnosa hingga prediksi terhadap sesuatu.
"Ini mestinya bagus, paling tidak meningkatkan efisiensi dan transparansi kita. Di sinilah menurut saya kita harus mengambil peluang," ujarnya.
Sandiaga mengatakan pihaknya bersyukur bahwa di tengah kelesuan sektor pariwisata, kini terbuka peluang usaha dan kebangkitan perekonomian melalui ekonomi digital.
Ia mengutip data Google, Temasek, dan Bain & Company yang menyebutkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 telah mencapai 70 miliar dolar AS atau naik 49 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 47 miliar dolar AS.
Ia menilai bahwa teknologi kecerdasan buatan dapat mendorong kemajuan ekonomi kreatif berkat otomatisasi perangkat lunak.
"Jadi betul-betul yang terjadi itu adalah AI ini akan mentransformasikan ekonomi kreatif di mana hak kekayaan intelektual itu bisa diciptakan dan AI ini juga bisa menumbuhkan ekonomi kreatif secara eksponensial," kata Sandiaga.
Kecerdasan buatan juga dapat membantu para kreator untuk lebih mendekatkan audiens dengan konten yang mereka produksi.
"Mereka tidak menebak-nebak lagi, kira-kira apa yang diinginkan audiens, ternyata dia sudah punya datanya. Menit demi menit dia bisa gunakan AI serta dia bisa belajar dan mengetes preferensi audiens," ujar Sandiaga.
Melihat peluang tersebut, Sandiaga juga berharap UMKM dan start up di Indonesia bisa menggunakan lebih banyak AI sehingga secara efektif, efisien, dan transparan Indonesia bisa memperkuat ekosistem ekonomi digital.
"Saya ingin (mengajak) berkolaborasi dan mengakselerasi ekonomi digital kita untuk membangkitkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan pemerintah hadir tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Jangan pemerintah justru membebani, tapi pemerintah hadir memfasilitasi sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.
Baca juga: Layanan kesehatan perlu manfaatkan teknologi AI dan "machine learning"
Baca juga: Kecerdasan buatan Sony kalahkan manusia di "Gran Turismo"
Baca juga: Kemendikbudristek gandeng NVIDIA tingkatkan literasi kecerdasan buatan
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022