"Sebab mereka adalah pemegang kendali utama," kata Emil saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XIII dan XIV di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim di Surabaya, Selasa.
Diklat merupakan kewajiban bagi setiap ASN yang menduduki jabatan untuk merealisasikan nilai inti atau core values ASN Ber-AKHLAK serta menciptakan birokrasi berbasis pelayanan.
Dia menjelaskan hal tersebut sesuai dengan prioritas pembangunan bangsa, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan SDM adalah hal utama, kemudian disusul pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, serta transformasi ekonomi.
"Nah, bagaimana kemudian membangun ini perlu ditopang birokrasi pemerintahan yang sejalan dengan pembangunan SDM. Artinya, bahwa menempatkan kualitas SDM sebagai keunggulan utama dari birokrasi adalah paling penting," jelasnya.
Mantan bupati Trenggalek itu juga mengingatkan ASN untuk memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada masyarakat, dimulai dari lingkup terkecil dalam birokrasi.
Sehingga, ketika sudah tercipta iklim kondusif dan nyaman di bagian internal atau sub-bagian, maka dipastikan pelayanan keluar kepada masyarakat luas juga akan dapat dilakukan dengan baik, tuturnya.
Selain itu, dia juga berpesan supaya menciptakan inovasi dan terobosan, sebagai pejabat administrator yang berhadapan langsung dengan masyarakat serta permasalahan di lapangan.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jatim Aries Agung Paewai melaporkan PKA Angkatan XIII dan XIV Tahun 2022 diikuti 80 orang peserta dengan pola APBD dan pola kontribusi.
Pola APBD diikuti oleh 40 peserta dari Pemprov Jatim dan 20 peserta dari organisasi perangkat daerah (OPD) dengan biaya dari APBD Jatim; sedangkan PKA Angkatan ke-14 pola kontribusi diikuti 40 peserta dari kabupaten dan kota.
Baca juga: Emil Dardak minta semua pihak mendukung transformasi digital
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022