"Peluang Indonesia untuk tumbuh luar biasa. IMF saja memperkirakan sampai 2016 kita akan terus tumbuh 7 persen dengan peran investasi yang besar," kata Destry di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, prediksi IMF sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik didukung kondisi demografi yang menjanjikan dengan tingginya populasi kaum muda serta masyarakat kelas menengah yang mencapai sekitar 120 juta jiwa.
"Indonesia memiliki pasar dan produksi yang terus tumbuh. Sekarang tinggal Pemerintah segera menyelesaikan masalah infrastruktur paling tidak mulai 2012 mendatang," ucapnya.
Ia menjelaskan, gejolak ekonomi dunia masih akan berlangsung lama karena Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih akan kesulitan memulihkan perekonomiannya karena terhimpit utang luar negeri yang besar.
"Perekonomian kita tidak terlalu terkait dengan AS dan Eropa. Namun, yang patut diwaspadai juga adalah ekonomi China yang diperketat karena kekhawatiran akan `overheating`, sehingga ekonomi China akan melambat dan akan tumbuh lebih rendah dari sebelumnya," tuturnya.
Dengan kondisi ini, lanjutnya perkiraan akan terjadinya "double deep" ekonomi tidak akan terjadi karena kondisi ekonomi masih jauh lebih baik dibanding saat krisis 2008, meski kondisi utang semakin berat bagi AS dan sejumlah negara Eropa. (D012)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011