"Situs tersebut harus segera ditarik karena dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan akibat dampak penanyangan tersebut," kata Sekjen Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam.
Jakarta (ANTARA News) - Penangungjawab harian umum Rakyat Merdeka harus segera menarik berita foto situsnya tanggal 2 Februari 2006 yang mengambarkan kartun Nabi Muhammad SAW seperti yang dimuat sebelumnya oleh surat kabar Denmark, Jyllands-Posten September lalu."Situs tersebut harus segera ditarik karena dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan akibat dampak penanyangan tersebut," kata Sekjen Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.Usamah mengatakan Nabi Muhammad SAW tidak dapat divisualisasikan atau digambarkan, dengan alasan untuk menghindari musyrik atau menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai Tuhan."Tidak ada yang mengetahui sosok dan wajah Nabi Muhammad SAW, sehingga beliau tidak bisa digambarkan atau hanya sekadar dibayangkan," katanya.Usamah yakin penanyangan kartun tersebut oleh situs Rakyat Merdeka tidak ada niat atau kesengajaan menyebarluaskan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, karena itu pemuatannya harus segera dicabut.Sementara secara nasional menyikapi kasus tersebut, Usamah berpendapat seharusnya pemerintah segera mengirim nota diplomatik resmi ke pemerintah Denmark atas pemuatan awal 12 kartun Nabi Muhammad pada surat kabar setempat harian Jyllands-Posten pada September 2005. Menurut Usamah pemerintah tidak perlu menarik duta besar Indonesia yang berada di Denmark menyusul penayangan kartun tersebut, karena dikhawatirkan akan memperburuk hubungan yang telah terjalin baik di dua negara itu. "Begitu juga dengan antipati produk Denmark, kami rasa juga tidak perlu dilakukan. Tidak perlu sejauh itu, karena kasus tersebut dilakukan oleh oknum bukan atas nama pemerintah," katanya. Foto yang termuat dalam situs Rakyat Merdeka digambarkan tidak secara vulgar karena dalam ilustrasi sosok Nabi Muhammad SAW yang bercambang dengan menggunakan sorban bom dan di bagian matanya ditutup blok merah. Bagian bawah foto tersebut terdapat tulisan `Nabi Muhammad Dihina`. Foto tersebut dapat dilihat secara otomatis ketika kita membuka rubrik berita foto situs Rakyat Merdeka. Gambar lengkap dengan keterangan "kartun tersebut merupakan satu dari 12 ilustrasi Nabi Muhammad SAW yang dimuat koran terbesar di Denmark Jyllands-Posten dan pernah ditampilkan di situs berita Rakyat Merdeka pada edisi 13 Oktober 2005" berukuran hampir separoh halaman. Akibat penayangan kartun tersebut, kaum Muslimin di Denmark dan seluruh dunia termasuk Organisasi Konferensi Islam (OKI) seperti Mesir, Turki, Pakistan, dan Iran melakukan protes keras, karena mereka menilai hal itu sebagai penghujatan terhadap citra Nabi Muhammad. Protes tersebut berimbas Liga Arab dan Denmark sepakat menghentikan pertikaian mengenai publikasi kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah suratkabar Denmark, dan sepakat untuk menutup masalah itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006