Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi para ulama dan tokoh agama di Provinsi Banten yang berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi, sehingga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mau divaksin sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
"Tentunya kabar baik ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat yang masih ragu-ragu untuk visa vaksin," kata Listyo Sigit saat meninjau vaksinasi di Banten, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Saat meninjau percepatan vaksinasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Daerah Provinsi Banten, Selasa, Listyo Sigit mendapat informasi bahwa rata-rata para ulama dan tokoh agama di Banten telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua.
Langkah serupa juga dilakukan oleh para ulama dan tokoh agama di Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (19/2). Dia optimistis percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia dapat tercapai.
Menurut dia, percepatan vaksinasi menjadi penting dilakukan di kondisi saat ini, mengingat angka kasus penularan COVID-19, khususnya varian Omicron, masih tinggi, yakni mencapai angka harian sekitar 34.000 hingga 64.000.
"Tentunya harus tetap waspada, tapi tidak perlu takut dan salah satunya yang terus digencarkan bagi masyarakat yang belum vaksin agar mau melaksanakan vaksin," tukasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama untuk segera melakukan vaksinasi dosis kedua, dengan mendatangi gerai-gerai vaksin yang sudah disiapkan, baik oleh Pemerintah maupun TNI-Polri.
Bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin primer, diminta segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau penguat (booster).
Sesuai aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksin booster dapat diberikan kepada masyarakat kelompok lanjut usia setelah tiga bulan disuntik dosis kedua.
"Ini sangat penting, khususnya bagi keluarga yang lansia harus betul-betul dijaga, karena memang kondisi tertentu varian Delta dan Omicron masih ada. Angkanya masih tinggi dan ada risiko yang harus dihindari dan jaga," katanya.
Mantan kapolda Banten itu juga menekankan seluruh pihak untuk tetap waspada dan tidak abai dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mengendalikan pandemi COVID-19.
"Indonesia sudah berada di urutan keempat dunia untuk vaksinasi. Dan harapannya sebentar lagi bisa ketiga atau kedua dengan kerja sama sama semua," jelasnya.
Listyo Sigit juga mengatakan percepatan vaksinasi dilakukan dengan tujuan membentuk kekebalan komunal, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Harapannya dengan semua yang dilakukan bisa menjaga ekonomi Indonesia bertumbuh dengan baik, tingkat inflasi dijaga dan ini perlu dukungan dari masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan pengarahan terkait upaya dan strategi percepatan vaksinasi untuk menekan laju penularan COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Kapolri optimis vaksinasi segera tuntas karena didukung tokoh agama
Baca juga: Wapres imbau ulama-ulama di daerah disuntik vaksin AstraZeneca
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022