Sejauh ini kami belum terima laporan dari AHM terkait adanya tamu MotoGP yang membatalkan pesanan kamar hotel dan menurut AHM tingkat hunian sekarang masih normal yakni sekitar 60 persen.
Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, belum menerima laporan dari pengusaha hotel yang tergabung dalam Asosiasi Hotel Mataram (AHM) terkait pembatalan pemesanan hotel dari tamu MotoGP akibat lonjakan kasus COVID-19 secara nasional.
"Sejauh ini kami belum terima laporan dari AHM terkait adanya tamu MotoGP yang membatalkan pesanan kamar hotel dan menurut AHM tingkat hunian sekarang masih normal yakni sekitar 60 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa.
Apalagi, lanjutnya, saat ini penularan COVID-19 secara umum khususnya di Kota Mataram mulai melandai, dengan penurunan angka temuan positif COVID-19 setiap hari.
Baca juga: Menko: Pembalap dan tim MotoGP Mandalika capai 2.500 orang
Kondisi itu tentunya memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha pariwisata yang sedang bersiap menyambut perhelatan akbar MotoGP yang dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kendati digelar di Lombok Tengah, namun sebagai daerah penyangga kami juga berperan dalam menyiapkan berbagai kebutuhan akomodasi," katanya.
Terkait dengan itu, lanjut Denny, untuk kebutuhan kamar hotel di Mataram sudah disiapkan sebanyak 4.730 kamar hotel baik hotel bintang maupun non bintang. Sementara jumlah penonton MotoGP diprediksi mencapai lebih dari 70 ribu orang.
Baca juga: Menparekraf cek kesiapan homestay di Gili Tramena untuk MotoGP
Sebanyak 4.730 kamar hotel yang disiapkan itu dalam bentuk kamar bukan tempat tidur. Artinya, daya tampung bagi penonton dan wisatawan MotoGP bisa lebih dari ketersediaan kamar tersebut, sebab satu kamar ada yang memiliki dua tempat tidur.
"Untuk hotel bintang rata-rata sudah penuh dipesan penonton MotoGP. Sedangkan hotel melati masih ada yang belum penuh, tetapi sudah banyak calon tamu yang tanya-tanya," katanya.
Karenanya untuk membantu pemasaran hotel melati, tambah Denny, pihaknya akan dibantu oleh Dispar Provinsi Nusa Tenggara Barat, termasuk oleh tim dari Hospitality of Indonesia Network (HIN).
Pewarta: Nirkomala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022