Diharapkan ini bisa kembali ke level yang ditargetkan menjadi 20 miliar dolar AS antara kedua negara
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pengusaha Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) untuk bisa terus menjalin kerja sama dan memperkuat perekonomian kedua negara.
"Saya harap pelaku usaha dai kedua negara bisa menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dan memperkuat perekonomian bagi dua negara," kata Menko Airlangga Hartarto dalam acara Korea-Indonesia Business Forum yang digelar secara hibrid dan dipantau di Jakarta, Selasa.
Menurut Menko Airlangga, momentum pemulihan ekonomi Indonesia yang membaik perlu dijaga dengan terus menggairahkan kerja sama investasi dan perdagangan dengan negara lain, termasuk Korsel. Salah satu indikator pemulihan ekonomi Indonesia yakni pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang mencapai 3,7 persen.
Ia juga menyebut kendati dibayangi dengan pandemi COVID-19 yang masih melanda, realisasi investasi negeri ginseng pada 2021 mencapai 1,64 miliar dolar AS. Reformasi struktural melalui Omnibus Law Cipta Kerja dinilai jadi salah satu pendorong meningkatnya investasi Korsel ke Indonesia.
"Tadi dalam pertemuan dengan Pak Menteri Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MoTIE) Korea Selatan Moon Sung Wook, (beliau) mengapresiasi reformasi struktural yang dilakukan melalui Omnibus Law Cipta Kerja yang mendorong terciptanya kenaikan investasi Korea ke Indonesia dengan beberapa project yang sedang dalam pipeline," kata Menko Airlangga.
Baca juga: RI-Korsel bahas isu perdagangan bilateral dan regional
Dari sisi perdagangan, Menko Airlangga juga mengapresiasi kinerja perdagangan antara RI dan Korsel yang meningkat pada 2021 lalu. Ia menuturkan, jika dibandingkan capai 2020 perdagangan antara kedua negara pada 2021 mencapai 18,4 miliar dolar AS, meningkat hampir mendekati 40 persen.
"Diharapkan ini bisa kembali ke level yang ditargetkan menjadi 20 miliar dolar AS antara kedua negara," katanya.
Menko Airlangga juga menyebut Korea Selatan berada di peringkat ke tujuh dari tujuan ekspor dan peringkat ke enam asal impor. Hal itu, katanya, mencerminkan perdagangan kedua negara masih berjalan secara baik.
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, juga mendukung iklim investasi dan usaha kedua negara dengan menyepakati Travel Corridor Arrangement (TCA). Dengan demikian, para pelaku bisnis tetap bisa bergerak dan bekerja dalam situasi pandemi COVID-19.
Menko Airlangga pun mengapresiasi gelaran Korea-Indonesia Business Forum yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Korea Chamber of Commerce and Industry (KCCI).
"Dari forum ini saya harap ada usaha baru yang dilahirkan, tidak hanya yang besar-besar. Semoga kerja sama ini lebih diperkuat di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia-Bank of Korea kerja sama kebanksentralan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022