"Tadi baru saja Bapak Wapres dan calon Panglima TNI menelpon saya dan menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa saya," kata Ade.

Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR-RI dari Fraksi Bintang Reformasi, Ade Daud Nasution, Kamis siang, menjadi korban pemukulan oleh seorang warga yang datang ke Gedung DPR sehingga anggota dewan itu terpaksa menerima dua jahitan di dahinya. "Orang yang memukul bernama Edi Sanjaya, warga Bekasi, saat ini diperiksa di Satuan Keamanan Negara-Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, Ade Daud dipukul saat sedang menuju ke ruang Pansus DPR setelah sebelumnya turun dari Gedung Nusantara kompleks DPR. "Hingga saat ini, orang yang memukul masih diperiksa. Kita ada waktu satu kali 24 jam untuk menjeratnya sebagai tersangka," kata Ketut. Sementara itu, Ade Daud Nasution usai dimintai keterangan di Polda Metro Jaya menyebut tindakan Edi Sanjaya sebagai bentuk premanisme terhadap anggota legislatif. "Saya siap sebagai martir atas tindakan premanisme ini. Saya jadi korban `kayak` gini hanya untuk rakyat," katanya. Ia mengatakan orang tersebut menyerang dirinya karena pernyataan Ade Daud dalam acara `fit-and-proper` test calon Panglima TNI pada Rabu kemarin dianggap menyinggung perasaan si penyerang. Menurut Ade Daud, kepada calon Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto, ia meminta agar dihapuskan monopoli pengadaan barang dan jasa yang selama ini dikuasai oleh satu orang saja dan bahkan telah berlangsung puluhan tahun. "Saat itu saya menyebut Kasau, Kasal, Kasad, dan Kasan. Kasan ini adalah orang yang memonopoli pengadaan makanan di lingkungan TNI-AD selama ini," katanya. Menurut Ade, pernyataan itu merupakan desakan kepada calon Panglima TNI yang baru agar monopoli tidak lagi terjadi di lingkungan TNI. "Tadi baru saja Bapak Wapres dan calon Panglima TNI menelpon saya dan menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa saya," katanya. Sementara itu, seorang staf Sekretariat DPR-RI mengatakan bahwa, saat kejadian, Ade Daud akan menuju Ruang Pansus namun di tangga gedung ia dicegat oleh tiga orang tidak dikenal. Ketiga orang itu berusaha menyerang secara besama-sama namun dua orang di antaranya berhasil dihalau oleh pengawal Ade Daud. Sedangkan satu orang lolos dari halauan sehingga sempat melayangkan pukulan ke kepala Ade Daud. Beberapa saat setelah kejadian, orang yang menyerang Ade ditangkap oleh petugas Keamanan Dalam dan aparat kepolisian sebelum diserahkan ke Polda Metro Jaya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006