Harga emas spot menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.909,54 dolar AS per ounce pada pukul 00.35 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 1 Juni di 1.913,89 dolar AS per ounce sebelumnya. Harga emas berjangka AS terangkat 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 1.913,60 dolar AS per ounce.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin (21/2/2022) dan memerintahkan Angkatan Darat Rusia untuk meluncurkan apa yang disebut Moskow sebagai operasi penjaga perdamaian ke wilayah tersebut, mempercepat krisis yang dikhawatirkan Barat dapat memicu perang besar.
Harga minyak melonjak ke level tertinggi tujuh tahun, mata uang safe-haven reli dan saham berjangka AS menukik.
Baca juga: Harga minyak naik di atas 1 persen, konflik Rusia-Ukraina tetap tinggi
Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk melarang perdagangan dan investasi antara individu AS dan dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, kata Gedung Putih.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan tergelincir di belakang krisis Ukraina dan taruhan kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS, menjauh dari puncak lebih dari dua tahun yang dicapai minggu lalu.
Pejabat Fed setuju bahwa dengan inflasi yang memperketat cengkeramannya pada ekonomi dan lapangan kerja yang kuat, sudah waktunya untuk menaikkan suku bunga, tetapi bahwa keputusan apa pun akan bergantung pada analisis inflasi pertemuan demi pertemuan dan data lainnya.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 24,03 dolar AS per ounce, platinum naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di1.080,03 dolar AS per ounce, dan paladium naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 2.399,41 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas turun dari tertinggi 8 bulan, investor pantau krisis Ukraina
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022