Sebuah tim penelitian dari rumah sakit Miriam di Rhode island AS, menemukan bahwa pria dan wanita akan dua kali menyukai berhenti merokok jika mereka melakukan latihan beban.
Temuan itu juga berdasarkan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa latihan aerobik dapat mengurangi hasrat untuk merokok dan mengendalikan berat badan setelah berhenti merokok.
"Rokok membunuh lebih banyak orang dan banyak perokok ingin berhenti, tetapi hanya kurang dari lima persen yang dapat berhenti tanpa bantuan. kami membutuhkan sebuah "alat" baru guna membantu para perokok untuk berhenti merokok. Hal itu tampaknya bahwa latihan beban dapat menjadi sebuah strategi efektif, " kata kepala penelitian r. Joseph Ciccolo,seperti dikutip dari Daily mail.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nicotine & Tobacco Research, responden yaitu 25 orang perokok pria dan wanita.Yang berusia antara 18 hingga 65 tahun dan diketahui telah merokok setidaknya selama satu tahun.
Semua responden menerima sekitar 15 hingga 20 menit sesi konseling, termasuk persediaan stok nikotin untuk delapan minggu sebelum secara acak ditempatkan dalam sebuah kelompok. satu kelompok, berlatih selama 60 menit setiap pekan selama 12 minggu. termasuk latihan beban rutin sebanyak 10 kali.
Setelah 12 pekan, 16 persen dari perokok yang melakukan latihan beban tak hanya dapat berhenti merokok, tetapi mereka juga mengalami penurunan bobot dan lemak tubuh secara signifikan. Sebagai perbandingan, persentasu dari responden yang berhenti merokok tanpa latihan hanya sebesar 8 persen dan bobot mereka bertambah.
Tiga bulan setelah penelitian itu selesai, 15 persen orang dari kelompok itu yang melakukan latihan beban juga tidak kembali merokok.
Untuk hasil yang maksimal, dokter Ciccolo mengatakan penelitian lebih lanjut dibutuhkan sebelum latihan beban bisa digunakan sebagai sebuah perawatan klinis bagi mereka yang ingin berhenti merokok.(yud)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011