Jakarta (ANTARA News) - Marsekal TNI Djoko Suyanto, yang baru saja dinyatakan lulus uji kelayakan sebagai calon Pangglima TNI yang baru dalam sidang Komisi I DPR RI, menyatakan dia merasa baik-baik saja dan tidak terkejut atas putusan komisi itu karena sejak awal dia berposisi "nothing to lose" alias tanpa pamrih. "Begini ya, saya itu tidak minta diposisikan sebagai calon panglima. Saya ditunjuk atasan saya, yaitu Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi TNI. Apapun hasilnya, saya terima karena semuanya adalah perintah yang harus dijalankan," katanya dalam percakapan dengan ANTARA, di Jakarta, Kamis. Saat dihubungi, alumnus Sekolah Penerbang Instruktur dari Royal Australian Air Force itu masih berada di kantor. Dari ujung telepon genggamnya, terdengar sejumlah instruksi yang diucapkan dengan tutur bahasa ramah kepada stafnya di dalam ruang kerjanya. Sejak memangku jabatan Kepala Staf TNI-AU pada 2005, bekas instruktur pilot F-5E Tiger yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, itu menganggap jabatan tersebut adalah amanah yang harus diemban sebaik-baiknya. Dalam uji kelayakan selama belasan jam pada Rabu (1/2) sampai menjelang pergantian hari dalam sidang Komisi I DPR RI, Suyanto menyatakan kelegaannya bahwa tahap itu telah dilalui. "Saya juga mendengar dan membaca semuanya dari media massa saja, biarlah semuanya mekanisme yang berjalan. Jangan dicampuri," katanya. Setelah belasan jam duduk dan tekun menjawab pertanyaan para anggota Komisi I DPR RI itu, tidak ayal Suyanto merasa lelah dan mengantuk. "Bohong kalau saya bilang tidak capek. Tapi saat diuji itu saya `khan tidak boleh kelihatan lelah ya.. he.. he.. he," katanya. Suyanto saat ini menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa Dr Saryanto TNI-AU, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, yang dia jalani secara teratur setahun sekali. Dari pemeriksaan rutin itu Suyanto tidak menemukan gangguan kesehatan apapun. "Kecuali satu, saya harus turunkan berat badan sekitar lima kilogram. Waktu diuji itu, saya kelihatan gemuk ya? Iya tuh, saya memang harus turunkan berat badan, terasa juga beratnya," katanya. Bagi Kepala Staf ke-15 TNI-AU itu, tidak ada masalah yang dipikirkannya sampai harus mengernyitkan dahi saat ini, termasuk pencalonannya menjadi "TNI 1" yang menjadi sejarah tersendiri bagi TNI dan TNI-AU. Kalaupun ada masalah, itu adalah kesehatan ibu mertuanya, yang saat ini masuk rumah sakit setelah beberapa hari mengidap penyakit.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006