Manado (ANTARA News) - Pos Pengamatan Gunung Soputan di Desa Maliku, Kabupaten Minahasa Selatan, mencatat terjadi 40 kali gempa guguran sejak pukul 00.00 WITA hingga pukul 07.45 WITA, Senin.
"Gempa guguran terjadi di sekitar kawah yang menandakan aktivitas gunung ini masih tinggi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Soputan Sandy Manengkey, di Tomohon.
Dari pengamatan visual, menurut dia sekarang ini terjadi lagi letusan debu dibandingkan Minggu (14/8). Hanya terlihat hembusan asap tipis setinggi 50 meter dari bibir kawah.
"Memang sudah 10 kali terjadi gempa hembusan. Tidak lagi terjadi leleran lava pijar. Secara umum bisa disampaikan bila aktivitas gunung ini mulai menurun," katanya.
Selain itu menurut dia, amplitudo gempa vulkanik juga menunjukkan tren penurunan. Saat terjadi letusan kemarin, simpangan amplitudo mencapai hingga 40 milimeter. Saat ini besaran amplitudo tinggal 2 milimeter.
"Tetapi aktivitas kegempaannya masih terjadi terus-menerus. Belum berhenti," katanya.
Sementara itu, status Gunung Soputan menurut Manengkey belum diturunkan dari siaga atau level III ke waspada atau level II.
"Kami terus memberi laporan visual dan kegempaan ke Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi (PVMBG). Meski aktivitasnya menunjukkan penurunan tapi kita masih menunggu apakah statusnya akan diturunkan atau tidak," katanya.
Menurut dia, ketusan kali ini tidak terlalu membahayakan warga. Apalagi, jarak antara kawah letusan dengan permukiman warga sekitar 9 kilometer. PVMBG telah menetapkan sona aman Gunung Soputan 6 kilometer. Desa Kota Menara, kabupaten Minahasa Selatan adalah desa terdekat dengan kawah gunung.
"Kami tetap berharap warga waspada meski letusannya sudah tidak terjadi lagi," kata Manengkey.
Gunung Soputan di Sulawesi Utara kembali meletus Minggu (14/8) sekitar pukul 07.55 WITA. Letusan susulan terjadi sekitar pukul 09.27 WITA. Tak hanya debu vulkanis. Leleran lava pijar yang mengarah ke barat turut dimuntahkan dari kawah gunung ini. (ANT305/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011