Padang (ANTARA News) - Kebakaran yang menghanguskan 24 unit toko di kawasan Atom Center Pasar Raya Jalan M Yamin, Kota Padang sejak Minggu siang hingga Senin dini hari menjadi tontonan warga.

Pantauan ANTARA di lokasi kejadian Senin dini hari, ribuan warga dari anak-anak hingga orang dewasa masih memadati lokasi pertokoan di depan gedung eks Matahari Department Store tersebut.

Meski sebelumnya telah dipasang garis polisi, namun warga tetap antusias ingin menyaksikan lebih dekat peristiwa itu. Lokasi kejadian yang tepat di pusat Kota Padang itu juga mengundang perhatian para pengendara.

Mereka memarkirkan kendaraan mereka sekitar 100 meter dari lokasi karena akses jalan ke TKP dialihkan petugas kepolisian. Kendaraan dilarang melintas baik dari Jalan M Yamin maupun dari jalan Imam Bonjol.

Kerap terdengar teriakan warga ketika sirene armada pemadam kebakaran akan masuk maupun ke luar lokasi. "Awas! Nanti tertabrak," teriak salah seorang warga.

Menurut keterangan warga, armada pemadam kebakaran terus lalu lalang untuk mengambil air. Hingga pukul 02.00 WIB, petugas masih melakukan pendinginan.

Kebakaran kawasan pertokoan Atom Center tersebut telah terjadi Minggu siang sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Budhi Erwanto mengatakan sebanyak 20 unit armada pemadam kebakaran dari Kota Padang, kota Pariaman, Kabupaten Padangpariaman, Universitas Andalas, PT Semen Padang, dan Teluk Bayur kota Padang untuk menjinakkan si jago merah serta 75 personel dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Kesulitan yang dihadapi adalah jauhnya sumber air sehingga api berkobar hingga 12 jam lamanya. Untuk mengambil air, petugas terpaksa menempuh jarak sekitar 7 kilometer dari lokasi kejadian menuju Marapalam, Kecamatan Padang Timur.

Menurut Budhi, api diduga bersumber dari toko penjual kertas dan merambat ke toko lain seperti toko sepatu dan sandal serta toko penjual bahan tekstil.

Dugaan sementara, api dipicu terjadinya arus pendek listrik. Meski tidak ada korban jiwa namun kejadian itu menimbulkan kerugian mencapai Rp2 miliar lebih. (ANT275/B013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011