Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sejumlah perusahaan agen perjalanan wisata dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gencar memasarkan aneka paket perjalanan wisata kepada masyarakat Malaysia dan mancanegara pada pameran "Matta Fair" di Kuala Lumpur, Malaysia 12-14 Agustus 2011.
"Kami buka stand DIY di `Matta Fair` dan hasilnya menunjukkan animo warga Malaysia yang ingin ke Yogya cukup tinggi," kata Ketua Asita Yogyakarta, Edwin Ismedi Himna saat dijumpai di stand DIY di Arena Matta Fair di Kuala lumpur, Minggu.
Menurut dia, Asita (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies/ Ikatan agen tour dan perjalanan Indonesia) terus berupaya untuk terus meningkatkan lagi minat pelancong asal Malaysia pascaerupsi Merapi beberapa waktu lalu.
"Ternyata, di sini (Malaysia) tidak ada pertanyaan lagi mengenai erupsi gunung Merapi yang terjadi beberapa waktu lalu. Malahan yang ditanya adalah pelaksanaan karnaval di Malioboro yang mereka tonton di televisi Malaysia," kata Edwin.
Ini menunjukkan bahwa keinginan mereka untuk berkunjung ke DIY semakin tinggi sehingga diharapkan jumlah wisatawan dari negara ini kembali terangkat lagi.
Seperti diakui Edwin, saat ini, jumlah wisatawan Malaysia ke DIY ada penurunan jika dibanding tahun 2010 ataupun bahkan jauh dibawah 2009.
"Dari data yang kami terima sejak Januari hingga Juli 2011, jumlah wisatawan Malaysia yang ke DIY baru sekitar 4.000 pelancong, sedangkan total 2010 mencapai 20 ribu pelancong dan tahun 2009 mencapai 25 ribu orang.
Namun demikian, lanjut dia, melihat animo yang tinggi dari masyarakat Malaysia yang berkunjung ke Pameran ini diharapkan jumlah wisatawan negara ini yang ke DIY terus terangkat.
Edwin yang juga menjabat Direktur Trend Tour and Travel menambahkan bahwa wisatawan ke DIY selain berwisata ke tempat-tempat ibadah seperti Candi Borobudur, Prambanan juga Keraton Yogya serta ke kawasan yang banyak menawarkan cinderamata khususnya di Malioboro.
"Turis biasanya mengunjungi Candi Borobudur sekaligus untuk ibadah. Sedangkan ke Malioboro mereka banyak membeli barang cinderamata yang memang dikenal murah harganya,` ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Index Wisata Tours, Herman T. Noor, turis Malaysia dan mancanegara khususnya China juga semakin ramai mengikuti paket wisata merapi.
"Paket Wisata Merapi (Merapi Tour) saat ini sangat banyak diminati wisatawan mancanegara khususnya dari China," ungkapnya.
Sedangkan untuk desa wisata yang kini sedang tren, dewasa ini kian digemari oleh para wisatawan domestik serta pelajar asing yang sedang berkunjung ke DIY.
"Desa wisata banyak digemari wisatawan domestik dan para pelajar luar negeri terutama dari Singapura," ungkapnya. (*)
(T.N004/B013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011