Sabri, warga Desa Tanah Rekah sudah ditemukan sekitar satu jam yang lalu dalam keadaan meninggal dunia.Mukomuko (ANTARA) -
Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang dimangsa buaya di Sungai Selagan, Senin siang, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh warga di wilayah ini.
"Sabri, warga Desa Tanah Rekah sudah ditemukan sekitar satu jam yang lalu dalam keadaan meninggal dunia. Warga di wilayah ini yang menemukan di dalam Sungai Selagan," kata Camat Kota Mukomuko Ali Nasri dalam keterangannya, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, warga di wilayah ini bersama-sama turun ke sungai untuk mencari korban, kemudian warga melihat ada bayang-bayang buaya, tetapi satwa tersebut lari.
Menurutnya, buaya tersebut belum sempat memakan seluruh tubuh korban, tetapi tubuh korban ini hanya dibenamkan oleh buaya tersebut.
Akibatnya, warga di wilayah tersebut mengalami luka robek di antara paha dan betis kaki sebelah kanan.
Selanjutnya, katanya, kemungkinan pemakaman korban yang dimangsa buaya di Sungai Selagan ini dilakukan pada Selasa (22/2) di tempat pemakaman umum di wilayah ini.
Dia menjelaskan, kronologis kejadian warga yang hilang di sungai tersebut saat dua warga di wilayah ini yang berprofesi sebagai pencari lokan ingin mencari lokan dengan cara menyelam di sungai tersebut.
Ia mengatakan, salah satu dari dua orang warga tersebut pada saat itu masih berada di atas, sedangkan korban berada duluan di bawah, setelah itu kawannya heran karena korban tidak ada muncul ke permukaan.
Kemudian ada warga lain yang melihat dari jauh buaya yang naik moncongnya ke atas seperti ada bentuk orang yang berada di mulut buaya tersebut, tetapi tidak begitu jelas.
"Ada warga yang memperhatikan tetapi tidak begitu jelas, karena pada saat itu warga ini sedang mengurus tanaman kelapa sawitnya," ujarnya pula.
Baca juga: Seorang warga Mukomuko Bengkulu hilang diduga dimangsa buaya
Baca juga: Potongan tubuh manusia ditemukan dalam perut buaya
Baca juga: Potongan tubuh manusia ditemukan dalam perut buaya
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022