Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat sedang mengkaji mengapa negara itu gagal untuk meramalkan kemenangan Hamas dalam pemilihan anggota legislatif Palestina pekan lalu, kata Departemen Luar Negeri AS, Rabu. Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice awal pekan ini mengakui ia terkejut oleh kekalahan partai Fatah, yang telah mendominasi ajang politik Palestina selama puluhan tahun, dari Hamas. "Ia telah meminta stafnya untuk mengkaji kasus itu. Mengapa kami tak melihat ini akan terjadi?" kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Sean McCormack, seperti dikutip DPA. Amerika Serikat mencap Hamas, yang merupakan singkatan dari bahasa Arab "Haraqat Al-Muqawwamah Al-Islamiyah" (Gerakan Perlawanan Islam), sebagai organisasi teroris dan telah menyatakan Washington akan meninjau-ulang semua bantuan keuangannya kepada Palestina. Berdasarkan hukum AS, pemerintah tak dapat mendanai kelompok yang dipandang sebagai kelompok teroris. Presiden AS, George W. Bush telah mengatakan Amerika Serikat takkan bekerjasama dengan Hamas, sampai organisasi tersebut melucuti senjata anggotanya, mencela aksi kekerasan dan mengakui hak Israel untuk ada. AS mendukung kuat pelaksanaan pemungutan suara 25 Januari tepat pada waktunya, kendati ada keprihatinan Israel dan Fatah bahwa Hamas akan tampil gemilang. (*)
Copyright © ANTARA 2006