Indeks Nikkei 225 merosot 0,78 persen atau 211,20 poin menjadi menetap di 26.910,67 poin
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup melemah untuk sesi ketiga berturut-turut pada Senin, karena kekhawatiran berkelanjutan tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina mendorong investor menjauh dari aset-aset berisiko.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,78 persen atau 211,20 poin menjadi menetap di 26.910,67 poin, memangkas sebagian besar penurunan 2,11 persen di awal perdagangan, setelah laporan tentang pertemuan puncak potensial antara Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin menenangkan saraf pasar.

Namun, jumlah saham yang turun empat kali lebih banyak dari saham yang naik, dengan kerugian utama dari perusahaan industri dan bahan baku.

Indeks Topix yang lebih luas turun 0,71 persen menjadi berakhir di 1.910,68 poin, setelah tergelincir 1,83 persen di awal sesi. Saham-saham pertumbuhan mengalami penurunan yang lebih besar, dengan indeks sahamnya melemah 0,91 persen dibandingkan dengan penurunan 0,53 persen pada indeks saham-saham yang dipersepsikan murah (value stokcs).

Biden dan Putin pada prinsipnya telah menyetujui pertemuan puncak mengenai Ukraina, kata para pemimpin AS dan Prancis, menyusul ketegangan yang meningkat selama seminggu yang didorong oleh penumpukan militer Rusia di sekitar perbatasan Ukraina. Keputusan tentang KTT akan diambil setelah pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara minggu depan.

"Masih banyak yang tidak pasti, termasuk apakah KTT ini benar-benar akan dilanjutkan, yang mengarah ke kehati-hatian, yang mengakar di antara investor," kata seorang pedagang di perusahaan sekuritas domestik, dikutip dari Reuters.

"Mari kita lihat apa yang terjadi pada pertemuan para menteri luar negeri dulu."

Pembuat chip menurun, dengan Tokyo Electron kehilangan 2,94 persen menjadi hambatan terbesar di Nikkei. Advantest dan Renesas masing-masing tergelincir 1,88 persen dan 2,11 persen.

Sony Group jatuh 1,53 persen dan Nintendo turun 1,19 persen. Sharp Corp jatuh 10,12 persen dan merupakan penurunan terbesar di Nikkei, setelah pembuat elektronik itu mengumumkan akan mengganti kepala eksekutifnya.

Baca juga: Saham Australia ditutup menguat didorong rencana KTT Ukraina
Baca juga: Nikkei pangkas rugi awal besar, karena potensi pertemuan Biden-Putin
Baca juga: Saham Korsel potong kerugian awal karena rencana pertemuan Biden-Putin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022