Bengkulu (ANTARA News) - Ketua Fraksi partai demokrat DPRD Provinsi Bengkulu Firdaus Djaelani, melaporkan Presiden Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) Sony Taurus dan koordinator lapangan Fahmi ke Polres terkait pembakaran foto Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami merasa tersinggung dengan aksi mahasiswa beberapa waktu lalu dengan menginjak-injak bendera partai dan foto SBY beserta beberapa kader lain," katanya di Bengkulu, Minggu.
Menurutnya laporan tersebut mewakili seluruh kader partai demokrat di Provinsi Bengkulu. "Tindakan mahasiswa sudah masuk dalam kategori perbuatan yang tidak menyenangkan,"tambahnya.
Sementara itu di tempat terpisah presiden UMB Sony Taurus menanggapi biasa saja laporan dari anggota DPRD tersebut menurutnya ia tidak mempersoalkan bila tindakannya itu harus berurusan dengan hukum.
"Silakan saja kalau mau melapor kami sudah siap sebelumnya dengan konsekwensi perjuangan seperti ini. kami juga tidak akan berhenti meneriakkan kebenaran meski penjara taruhannya," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak kejadian tersebut sering menerima beberapa SMS dari orang yang tidak dikenal bermuatan teror.
SMS tersebut intinya berusaha melemahkan gerakan mahasiswa Bengkulu dalam mengawal pembrantasan korupsi di daerah itu.
"Saya tidak ambil pusing dengan SMS tersebut, mahasiswa tidak akan menyerah dan berhenti untuk menempatkan posisinya sebagai agen dari perubahan," katanya.
Aksi mahasiswa berjalan sekitar 30 menit, setelah puas berorasi mahasiswa membakar bendera partai demokrat, gambar ketua dewan pembina partai demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan beberapa kader partai ini yakni Angelina Sondakh, Marzuki Ali, Ruhut Sitompul, Nazarudin, Agusrin Najamudin dan Ketua DPD demokrat Bengkulu Murman Effendi.
Polres Bengkulu memeriksa presiden mahasiswa dan korlap aksi dan memberikan peringatan agar tidak melakukan hal yang serupa dikemudian hari.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011