Tangerang (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat memperkirakan 50.000 TKI mudik Lebaran 2011 melalui Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang, Tangerang, Banten.
"Kalau melalui terminal kedatangan TKI lain seperti Surabaya, Solo, Bandung, Mataram, Nunukan, dan daerah lain lebih banyak," kata Jumhur saat melakukan inspeksi kesiapan mudik TKI dari luar negeri di GPK TKI di Selapajang, Tangerang, Banten, Sabtu.
Data rekapitulasi kedatangan TKI periode 1-12 Agustus terdapat 10.111 TKI yang pulang dari GPK Selapajang terdiri atas 7.505 orang habis kontrak, 1.070 TKI cuti, dan 1.536 TKI bermasalah.
Bila ditambah dengan kedatangan TKI dari terminal kedatangan TKI di daerah lain, jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu orang.
Ia menginstruksikan seluruh petugas kepulangan TKI sampai sopir-sopir bekerja sebaik-baiknya dalam melayani TKI.
"Jangan sampai aji mumpung mau Lebaran lalu minta uang dari TKI," kata sepulangnya dari kegiatan Safari Ramadhan IV BNP2TKI ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan pada 3-13 Agustus 2011.
Kepala BNP2TKI juga memeriksa sejumlah fasilitas di GPK TKI Selapajang antara lain penukaran mata uang asing (money changer), kamera pengawas (CCTV), pelayanan poliklinik, dan sebagainya.
Jumhur juga menginstruksikan semua petugas GPK TKI Selapajang tidak cuti hingga Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H untuk memastikan pelayanan kepulangan TKI dapat tertangani secara paripurna.
Kepala BNP2TKI juga berdialog dengan para TKI yang baru pulang ke tanah air dan berbuka puasa bersama.
Jumhur menyampaikan terima kasih atas jasa-jasa TKI karena telah membantu tugas pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
BNP2TKI, katanya, senantiasa memperbaiki pelayanan penempatan dan perlindungan TKI secara paripurna.
"Kita semua peduli TKI," kata Jumhur.
Ia berharap TKI dapat berkumpul bersama keluarga pada musim Lebaran dalam suasana membahagiakan dan membanggakan.
Pada kesempatan itu Jumhur juga memberi santunan kepada 150 anak yatim piatu. (B009)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011