Masalah ini tentu kami seriusi. Harus dipantau mulai dari tingkat distributor, untuk menghindari kelangkaan di tingkat konsumen
Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berjanji akan mengawal distribusi minyak goreng sampai ke tingkat konsumen, mengingat masih terjadi kelangkaan hingga saat ini.

“Masalah ini tentu kami seriusi. Harus dipantau mulai dari tingkat distributor, untuk menghindari kelangkaan di tingkat konsumen,” katanya di Gorontalo, Minggu.

Dalam sebulan terakhir, gubernur mengaku menerima banyak keluhan dan informasi dari warga yang sulit memperoleh minyak goreng.

“Jika ada rencana pasokan dari pusat, kami kawal jangan sampai ada oknum yang sengaja menimbun,” imbuhnya.

Menurut dia, tim gabungan Polda Gorontalo, Komisi II DPRD, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo telah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah distributor.

“Hasilnya sejauh ini di Gorontalo tidak ada penimbunan, tapi karena memang suplai dari produsen yang terbatas,” tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Risjon Sunge mengatakan sebanyak 317.070 liter minyak goreng rencananya akan tiba di Gorontalo pada 27 Februari 2022.

Ia mengungkapkan Provinsi Gorontalo mendapatkan jatah minyak goreng dari pemerintah pusat sebesar 948.000 liter.

Sesuai Surat Edaran Mendag No. 6 Tahun 2022 Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni kemasan premium Rp14.000, kemasan sederhana Rp13.500, dan curah Rp11.500.

“Khusus untuk Pohuwato akan tiba 10.008 liter pada tanggal 23 Februari dari Bitung, yang disuplai oleh Bulog,” kata Risjon.

Baca juga: Bappenas dorong Gorontalo lebih cepat pulihkan ekonomi dan sosial

Baca juga: Kemendesa: Gorontalo Utara pusat pertumbuhan kawasan ekonomi nasional

Baca juga: Presiden minta infrastruktur penunjang industri Gorontalo disiapkan

 

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022