Total pendapatan perdagangan luar negeri antara Jerman dan China meningkat 15,1 persen (yoy), menurut laporan awal Destatis.

Jakarta (ANTARA) - Untuk enam tahun berturut-turut, China masih menjadi mitra dagang terpenting Jerman pada 2021, demikian disampaikan Kantor Statistik Federal (Destatis) Jerman, pada Jumat (18/2).

Total pendapatan perdagangan luar negeri antara Jerman dan China meningkat 15,1 persen secara tahunan (yoy), dengan barang-barang senilai 245,4 miliar euro (1 euro = Rp16.248) diperdagangkan oleh kedua negara pada 2021, menurut laporan awal Destatis.

Belanda dan Amerika Serikat (AS) menyusul di urutan kedua dan ketiga, dengan pendapatan perdagangan masing-masing mencapai 206,1 miliar euro dan 194,1 miliar euro, ungkap Destatis. Setelah mengalami kemerosotan di tahun pertama krisis COVID-19 pada 2020, perdagangan ke Belanda dan AS masing-masing tumbuh sebesar 20,1 dan 13,4 persen.

Foto dari udara ini menunjukkan kereta kargo China-Eropa tujuan Duisburg, Jerman, berangkat dari Stasiun Kereta Tuanjiecun di Chongqing, China barat daya, pada 1 Januari 2021. (Xinhua/Tang Yi)Seorang pria bekerja di Pabrik Tiexi BMW Brilliance Automotive (BBA) di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 17 Februari 2020. (Xinhua/Pan Yulong)

"Posisi utama China untuk impor Jerman tumbuh dengan stabil," kata Destatis. Pada 1980, China masih menduduki peringkat ke-35 di antara negara-negara pengimpor terpenting, dan pada 1990 melonjak ke posisi ke-14.

Sejak 2015, China menjadi negara terpenting untuk impor Jerman, sebut Destatis. Barang-barang senilai 141,7 miliar euro diimpor dari China pada 2021, meningkat 20,8 persen (yoy).

Seorang pria bekerja di Pabrik Tiexi BMW Brilliance Automotive (BBA) di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut, pada 17 Februari 2020. (Xinhua/Pan Yulong

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022