Surabaya (ANTARA) - Jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di tempat Isolasi Terpusat (Isoter) Asrama Haji Kota Surabaya, Jawa Timur, mengalami penurunan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu, mengatakan warga yang isolasi di Asrama Haji Surabaya saat ini sekitar 212 orang dari sebelumnya mencapai 400 orang.
"Kami berharap warga yang menjalani isoter cepat sembuh dan sehat serta kembali ke keluarganya," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surabaya: Isolasi terpusat efektif cegah klaster keluarga
Meski demikian, lanjut dia, tenaga kesehatan (nakes) di Asrama Haji Surabaya tetap bertugas 3 shift, karena di isoter tersebut beroperasi 24 jam.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga menyiagakan dokter dalam setiap shift-nya. Setidaknya ada 15 dokter yang selalu bersiaga di Asrama Haji dalam setiap shift.
Namun, jumlah tersebut belum termasuk dengan tenaga kebersihan serta petugas pengantar makanan.
"Kami akan berjuang terus bersama-sama dengan Forkopimda Surabaya, sehingga varian omicron ini bisa dikendalikan. Semoga Surabaya bisa kembali seperti semula untuk menjalankan roda perekonomian," katanya.
Wali Kota Eri sebelumnya juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada tenaga kesehatan saat meninjau Asrama Haji Surabaya pada Sabtu (19/2).
Baca juga: Gubernur Jatim apresiasi isoter di RSLT dan Asrama Haji Surabaya
Baca juga: Tren kasus naik, Surabaya tambah dua gedung isolasi di Asrama Haji
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap dengan adanya kunjungan Kapolri di Asrama Haji dapat semakin memotivasi jajaran pemkot dan nakes untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga.
Sementara itu, salah satu warga yang menjalani isolasi di Asrama Haji Surabaya Tito Adam Primadani mengaku puas dan senang dengan pelayanan yang diberikan Pemkot Surabaya di Asrama Haji.
"Kami di Asrama Haji merasa puas dan senang. Kami dibikin bahagia di sini, supaya imunnya naik, sehingga bisa pulang cepat dan bertemu dengan keluarga," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022