Banjarmasin (ANTARA News) - Petugas Kantor Imigrasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengamankan 19 warga negara asing yang berada di wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru.
Kepala Seksi Lantaskim Imigrasi Banjarmasin, Timpung SH di Banjarmasin, Jumat mengatakan, ke-19 warga negara asing itu adalah korban pengungsian dari daerah konflik yang ada di Afganistan dan Timur Tengah.
Selain itu, ke-19 warga negara asing itu diamankan oleh Mabes Polri yang ditangkap di wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru. Bukan itu saja, mereka sudah diikuti Mabes Polri mulai Jakarta.
Setelah sampai di wilayah tujuan para WNA itu, yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru, Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap ke-19 WNA tersebut dengan cara terpisah.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap lima orang WNA pada Kamis (11/8) sekitar pukul 19.00 WITA di jalan PH M Noor Gang Karya Bhakti, tepat di sekitar Kantor Dishubkominfo Kota Banjarmasin saat sedang menaiki sebuah klotok di daerah Sungai Martapura.
Setelah itu, hasil pengembangan, kembali ditangkap 14 orang WNA di wilayah Banjarbaru tepat di Landasan Ulin Banjarbaru di kamar dengan nomor 07 dan 08 pada Jumat sekitar pukul 10.00 WITA.
Usai berhasil diamankan, ke-14 WNA itu langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Banjarmasin guna mengecekan data mereka dan digabungkan dengan teman-teman mereka yang sudah lebih dahulu diamankan oleh Mabes Polri.
"Kita memang benar mengamankan 19 WNA serahan dari Mabes Polri yang mengamankan mereka terlebih dahulu dan saat ini ke-19 WNA tersebut kita mintai keterangan dan data kelengkapannya," katanya.
Hasil pengecekan terhadap ke-19 orang WNA itu, mereka diketahui tidak memiliki paspor dan visa, hanya memegang surat izin resmi dari UNHCR sebagai pengungsi.
Selain itu, juga untuk 14 orang yang berada di wilayah Banjarbaru sudah empat hari dan sisanya lima orang tersebut baru datang dan langsung diamankan saat mereka tiba di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.
Selama di wilayah Kalsel berdasarkan pengecekan, mereka 19 WNA itu tidak pernah melakukan tindak kriminalitas apapun yang dapat merugikan masyarakat setempat khususnya Banjarmasin dan Banjarbaru.
Ke-19 WNA itu diketahui berasal dari Pakistan satu orang dan 18 orang lainnya berasal dari Afganistan.
(KR-SYO/S023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011