Jakarta (ANTARA) - Bek PSS Sleman Aaron Evans mengaku gembira setelah terbebas dari tuntutan hukuman larangan bermain dalam empat kali pertandingan yang diberikan oleh Komite Disiplin PSSI sehingga bisa segera kembali memperkuat timnya.
Upaya banding yang diajukan PSS atas hukuman Komdis PSSI terhadap Aaron Evans yang tertuang dalam surat bernomor 056/L1 /SK/KD-PSSl/II/2022 diterima oleh Komite Banding PSSI.
"Saya sangat senang sekali tim PSS memenangkan banding. Saya yakin 100 persen keputusan tersebut sangat tepat," kata Aaron, dikutip dari laman resmi klub, Sabtu.
Tak lupa, pemain kelahiran, Sydney, Australia itu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya dan timnya, PSS Sleman dalam kasus itu.
Dengan diterimanya upaya banding itu, pemilik nomor punggung 2 itu secara antusias menegaskan kesiapannya memberikan penampilan terbaik untuk skuad Super Elang Jawa pada laga ke depan.
"Saya sangat senang bisa bermain kembali dan membantu PSS di lapangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di pertandingan-pertandingan mendatang," imbuh Evans, dengan penuh semangat.
Baca juga: PSS ajukan banding atas penambahan hukuman Aaron Evans
Senada, Direktur Utama PT PSS Andy Wardhana Putra juga sangat bersyukur upaya banding yang diajukan dapat diterima oleh Komite Banding PSSI.
"Kami sangat bersyukur dan senang bahwa banding yang kami ajukan dapat diterima oleh Komite Banding. Dan kami sangat menghargai pandangan para Komite Banding, bahwa mereka dapat memutuskan masalah ini dengan objektif dan bijaksana," ujarnya.
Pria penggemar Vespa itu juga menghaturkan terima kasih kepada Sleman Fans yang memberikan dukungan dan mengawal permasalahan tersebut hingga tuntas.
"Terima kasih juga untuk dukungan dari teman-teman suporter, akhirnya keadilan dapat ditegakkan, semoga ini menjadi awal yang baik agar kita semakin terpacu untuk dapat berprestasi lebih baik dalam mengarungi sisa liga kompetisi putaran 2 ini," pungkas Andy.
Aaron sebelumnya dijatuhi tambahan larangan bermain dalam empat pertandingan karena dianggap berkata kasar kepada wasit saat laga kontra Barito Putra pada pekan ke-23 Liga 1 Indonesia 2021-2022 di Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Bali, Minggu (6/2) lalu.
Hukuman itu bermula dari Aaron yang mencoba berkomunikasi dengan hakim garis perihal pergerakan penyerang Barito Putera, Rafael Silva yang dirasanya offside.
Aaron menghampiri dan memprotes hakim garis atau asisten wasit yang tak mengangkat bendera, tetapi asisten wasit justru melaporkannya ke wasit utama Faulur Rosy yang kemudian mengeluarkan kartu merah karena Aaron dinilai mengeluarkan kata tidak pantas kepada wasit.
Aaron pun telah mengklarifikasi kejadian itu sebagai salah paham dan kemungkinan wasit salah mendengar, sebab dirinya sama sekali tidak meneriakkan kata kasar kepada wasit.
Baca juga: Bali United menang tipis atas PSS
Baca juga: Gol perdana Irfan Jauhari bawa Persija tundukkan Persik 2-1
Baca juga: Persita tundukkan PSM dengan dua gol tanpa balas
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022