Gerakan gemar makan telur ayam tersebut mampu mendorong ekonomi lokal berjalan, sekaligus untuk pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan imun tubuh di masa pandemi

Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, meluncurkan gerakan gemar makan telur ayam bagi warganya guna menyikapi turunnya harga komoditas tersebut di tingkat peternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Nur Haryani mengatakan inisiasi kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah awal dan nyata yang cepat dilakukan Pemkab Magetan untuk menyerap melimpahnya pasokan telur sehingga harga tidak semakin turun.

"Kami mendorong gerakan gemar makan telur sebagai bagian untuk mencukupi kebutuhan protein bagi masyarakat. Selain itu, juga untuk membantu peternak akibat anjloknya harga telur," ujar Nur di Magetan, Sabtu.

Pihaknya meminta masyarakat ikut dan mendukung gerakan tersebut. Adapun, harga telur ayam ras saat ini di pasar tradisional berkisar Rp18.000 hingga Rp19.000 per kilogram. Harga tersebut turun dari sebelumnya yang mencapai Rp20.000 per kilogram.

Ia berharap gerakan gemar makan telur ayam tersebut mampu mendorong ekonomi lokal berjalan, sekaligus untuk pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan imun tubuh di masa pandemi.

Data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat jumlah peternak ayam petelur di wilayah setempat sekitar 1.200 orang, dengan 1.000 orang di antaranya merupakan peternak skala kecil. Jumlah populasi ternak ayam petelur produktif di Magetan mencapai sebanyak dua juta ekor.

Sedangkan, jumlah produksi telur harian di Kabupaten Magetan mencapai 60 ton, dengan kemampuan serapan harian 20 ton untuk daerah setempat dan 40 ton lainnya dipasarkan ke luar wilayah Magetan.

Sebelumnya, Pemkab Magetan juga pernah menggelar Gerakan Beli dan Sedekah Telur pada September 2021 yang bertujuan sama, yakni untuk memfasilitasi pemasaran telur ayam ras peternak lokal di Magetan yang anjlok harganya karena daya beli masyarakat menurun di masa pandemi. Waktu itu, harga jual telur turun hingga kisaran Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

Baca juga: Menteri Desa PDTT resmikan bantuan pengembangan desa wisata di Magetan

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022