Jakarta (ANTARA News) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengaku telah merealisasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) dalam semester pertama tahun ini senilai mencapai Rp1,5 triliun.

"Realisasi dana capex semester pertama tahun ini sekitar Rp1,5 triliun dari target Rp3,9 triliun. Memang belum 50 persennnya dari rencana, tapi kebutuhan capex nanti akan terlihat pada akhir tahun," kata Direktur Utama ANTM Alwinsyah Loebis di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, rencananya perseroan akan memaksimalkan dana capex di penghujung tahun untuk membangun proyek FeNi Halmahera Timur dan Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan.

Ia mengemukakan, sepanjang semester pertama 2011 anggaran capex lebih banyak digunakan untuk investasi pembangunan pabrik CGA Tayan sebesar Rp962,17 miliar.

CGA Tayan, kata dia, berdasarkan milestone perseroan telah memulai konstruksi di April 2011, dengan target operasi komersial di Januari 2014.

Ia menambahkan, realisasi penggunaan belanja modal juga sebagai investasi rutin Rp111,46 miliar, dan proyek-proyek perseroan lain seperti investasi pada pabrik Feronikel Halmahera Rp35,465 miliar, pabrik smelter grade alumina (SGA) Mempawah Rp5,22 miliar, pabrik Nickel Pig Irone (NPI) Mandiodo Rp3 miliar, dan modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa Rp24,054 miliar.

Sementara, pada semester pertama 2011 ANTM membukukan laba bersih meningkat sebesar 32 persen menjadi Rp997 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp756 miliar.

Alwinsyah mengatakan, peningkatan laba bersih perseroan juga diikuti oleh penjualan bersih hingga semester I tahun ini yang mencapai Rp4,8 triliun atau meningkat sebesar 13 persen dari Rp4,3 triliun pada periode yang sama ditahun lalu.

Ia menambahkan, profitabilitas ANTM terutama didorong oleh kenaikan penjualan feronikel. Sementara laba usaha juga mengalami peningkatan sebesar 17 persen dari semula Rp1,089 triliun di semester I 2010 menjadi Rp1,2 triliun di periode yang sama pada tahun ini.

Terkait rencana PT Aneka Tambang menerbitkan obligasi dengan mekanisme penawaran umum obligasi berkelanjutan, Direktur Keuangan ANTM Djaya Tambunan mengatakan, pihaknya akan segera menunjuk penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi dan jumlah besaran obligasi yang diterbitkan pada akhir kuartal keempat 2011 untuk proyek FeNi Halmahera.

Ia menambahkan, komposisi pendanaan pinjaman dan obligasi serta underwriter tergantung konsorsium yang telah ditunjuk perseroan untuk proyek FeNi Halmahera.

"Proses pendanaan dan penetapan underwriter tergantung dari konsorsium tapi kita harapkan akhir tahun 2011 sudah bisa menunjuk underwriter," katanya.

(ANTARA/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011